Tidak Sesuai Jadwal, Surat Suara Pemilu 2024 Untuk WNI di Taipei Dinyatakan Rusak Tidak Sah
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Puluhan ribu lembar kertas surat suara Pemilu 2024 yang diterima warga negara Indonesia (WNI) di Taipei, dinyatakan rusak dan tidak sah. Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU, Hasyim Asyari, mengakui pengiriman surat suara tersebut tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Secara tertulis, kata Hasyim, bahwa jadwal pengiriman lembar surat suara Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Taipei kepada pemilih menurut lampiran 1 Peraturan KPU Nomor 25 Tahun 2023, mestinya dijadwalkan tanggal 2-11 Januari 2024.
Tapi faktanya, kata dia, PPLN Taipei sudah mengirimkan surat suara itu mendahului dari yang sudah dijadwalkan yaitu dikirimkan secara bergelombang. Dengan demikian, Hasyim mengatakan KPU telah mengambil kesimpulan atas kesalahan pengiriman surat suara yang dilakukan PPLN Taipei tersebut.
“Untuk ambil kebijakan khusus terhadap situasi yang dihadapi oleh PPLN Taipei, instruksi KPU bahwa surat suara yang sudah dikirim kepada pemilih, kami nyatakan surat suara tersebut masuk kategori rusak dan tidak diperhitungkan dalam catatan surat suara dalam formulir C. Hasilnya LN-pos. Karena dikirim sebelum waktunya,” jelas Hasyim di Jakarta pada Selasa, 26 Desember 2023.
Sehubungan dengan hal tersebut, kata dia, KPU akan mengirimkan surat suara pengganti untuk masing-masing jenis pemilih menggantikan surat suara yang dinyatakan rusak tersebut.
“KPU akan menyiapkan 31.276 surat suara,” ujarnya.
Kemudian, Hasyim mengatakan surat suara sebanyak 143.849 lembar untuk masing-masing jenis pemilu presiden atau pilpres dan pemilu DPR RI akan dikirimkan sesuai jadwal Peraturan KPU yaitu 2-11 Januari 2024.
Oleh karenanya, Hasyim mengingatkan sebelum PPLN Taipei melakukan rekapitulasi hasil perhitungan suara Pilpres dan DPR RI dari seluruh TPSLN, KPPSLN KSK maupun metode pos perlu memperhatikan beberapa langkah, diantaranya memastikan bahwa surat suara yang diterima bukan merupakan surat suara rusak.
“Memastikan surat suara rusak diberikan tanda silang pada bagian depan yang membuat tempat, alamat, nomor TPSLN dan pada bagian tanda tangan Ketua PPLN dengan menggunakan spidol atau ballpoint dan tidak akan diperhitungkan dalam catatan surat suara,” jelas dia.
Selanjutnya, Hasyim meminta PPLN Taipei membuat berita acara tentang surat suara yang tidak dipergunakan dengan disaksikan peserta pemilu, baik dari partai politik maupun pasangan calon dan Panwaslu Taipei.
“Memasukkan surat suara yang tidak diperhitungkan tersebut ke dalam sebuah kantong atau wadah yang sudah disediakan, dan diikat untuk selanjutnya disimpan ke PPLN Taipei dengan perhatikan aspek keamanan,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari buka suara terkait video viral di media sosial warga negara Indonesia (WNI) di Taipei yang sudah mendapatkan surat suara untuk Pemilu 2024. Menurut dia, KPU memang sudah mengirimkan surat suara ke Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Taipei.
“KPU telah mengirimkan surat suara untuk masing-masing jenis pemilu kepada PPLN Taipei dan telah diterima seluruhnya 22 Desember 2023. Artinya, PPLN Taipei sudah menerima surat untuk 3 metode pemilih di Taipei sebanyak 230.307 lembar,” kata Hasyim.
Hasyim menjelaskan bahwa jumlah surat suara yang dikirim ke PPLN Taipei sebanyak 230.307 lembar itu untuk masing-masing jenis pemilu, yakni Pemillu Presiden dan DPR RI dapil DKI 2. Menurut dia, 175.145 surat suara untuk masing-masing jenis pemilu tersebut diantaranya untuk pemilih yang menggunakan metode pos.
“Jadi perlu kami jelaskan, surat suara yang dicetak untuk 3 metode memilih di Taipei yaitu TPS, KSK dan pos itu 230.307 lembar. Nah, didalam 230.307 itu terdapat 175.145 surat suara untuk metode pos,” jelas dia.
Sementara, kata dia, PPLN Taipei telah mengirimkan diantaranya 175.145 surat suara sebanyak 31.276 surat suara atau amplop yang berisi surat suara Pilpres dan DPR RI dapil DKI 2. Adapun rinciannya, lanjut Hasyim, sebanyak 929 lembar surat suara presiden dan wakil presiden, 929 lembar surat suara DPR RI DKI Jakarta dapil 2 pada 18 Desember 2023.
“Jadi amplop atau surat yang dikirimkan pada gelombang pertama dari PPLN kepada pemilih itu 18 Desember 2023, sebanyak 929 amplop. Didalam amplop terdapat 2 jenis surat suara presiden dan DPR RI,” ungkapnya.
Gelombang keduanya, kata Hasyim, dikirimkan oleh PPLN kepada pemilih pada 25 Desember 2023 sebanyak 30.347 amplop lembar surat suara. Untuk Pilpres dan DPR, lanjut dia, mejadi 1 amplop isinya dua surat suara. “Sehingga, pengiriman surat suara untuk metode pos oleh PPLN Taipei kepada pemilih untuk 2 gelombang itu jumlah total ada 62.552 lembar,” jelas dia.