Bela Gibran soal Mic Debat Cawapres, Teddy Garuda: Masih Ada Fitnah, Saya Wajib Luruskan
- istimewa
Jakarta - Elite partai pendukung pasangan capres cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka heran dengan munculnya tuduhan saat debat cawapres. Ada tuduhan Gibran dibisiki seseorang pakai alat seperti mic.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi menuturkan urusan debat cawapres sebenarnya sudah selesai. Bagi dia, hasil debat cawapres tinggal diserahkan kepada masyarakat.
"Tapi karena masih ada fitnah, maka saya wajib meluruskan, sebagai bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat," kata Teddy, dalam keterangannya, Selasa, 26 Desember 2023.
Dia menyebut tuduhan itu seperti pertama yaitu Gibran dibisiki seseorang menggunakan alat. Tuduhan itu lantaran saat debat, Gibran begitu lancar bicara dan tidak kaku.
"Saya luruskan ya. Orang normal mana pun kalau didikte saat bicara harusnya kaku, sedangkan Gibran tidak kaku," jelas Teddy.
"Mahfud dan Muhaimin yang membaca contekan saja, intonasinya kaku, tidak lancar, apalagi jika mengikuti orang bicara," lanjut Teddy.
Baca Juga: Ketua KPU Tegaskan Semua Cawapres Pakai 3 Mik saat Debat: Roy Suryo Tukang Fitnah!
Pun, menurut dia, yang kedua, Gibran juga jadi sasaran fitnah menghafal jawaban. Dia menyebut tujuannya mau mem-framing pertanyaan untuk Gibran, sebelumnya telah dibocorkan oleh KPU.
"Sayangnya yang memfitnah lupa, karena ada pertanyaan pribadi dari Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar. Apakah Mahfud dan Muhaimin membocorkan pertanyaan mereka agar Gibran bisa menghafal jawaban?" ujar Teddy.
Bagi dia, dengan alasan itu jadi tuduhan terhadap Gibran sudah terbantahkan. Sebab, kata Teddy, secara manusia normal tak mungkin Gibran bisa lancar bicara jika didikte.
"Dan juga tak mungkin Mahfud Muhaimin mengkhianati capres mereka dengan membocorkan pertanyaannya ke Gibran. Fitnah ini hanya untuk menyalurkan perasaan sakit hati dan terluka saja," tutur Teddy.
Maka itu, sebagai Jubir Prabowo-Gibran, dia menyampaikan satire permintaan maaf.
"Permohonan maaf sebesar-besarnya, jika kemampuan Gibran ternyata membuat kalian sakit hati dan terluka. Sekali lagi mohon maaf," jelas Teddy.
Pasca debat perdana cawapres, pemerhati telematika Ry Suryo merasa janggal. Eks Menpora itu melalui cuitannya di akun media sosial X menduga KPU tak adil.
Dia menyoroti ada tiga mikrofon yang digunakan Gibran yaitu clip-on, hand-held, headset. Menurut dia, berbeda dengan dua cawapres kompetitor Gibran yaitu Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.
"Kemarin sdh saya duga, Utk menghindari CHEATING, Sebaiknya next KPU ADIL. Kenapa si No 2 ini sampai gunakan 3 (TIGA) MIC sekaligus: 1. Clip-on, 2. Hand-held & 3. Head-set? Apa gunanya juga ada EARPHONE ?
SIAPA yg bisa FEEDING ke Telinganya? Mengapa 2 Calon yg lain BEDA? AMBYAR," tulis Roy.
Omongan Roy itu direspons Ketua KPU Hasyim Asyari. Dia menyayangkan analisa Roy yang dinilai keliru.
Dia menegaskan juga KPU sudah adil terhadap tiga cawapres saat debat, tak ada perbedaan. Hasyim menegaskan sebagai penyelenggara juga siap bertanggungjawab.
"Debat spontan, tidak mungkin didikte, mendengarkan bisikan atau baca contekan. Roy Suryo memang tukang fitnah," ujar Roy.