Airlangga Klaim Golkar Satu-satunya Partai yang Menjaga Program Ekonomi Jokowi

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan).
Sumber :
  • Istimewa/BS Putra

Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut partai yang dia pimpin adalah satu-satunya partai politik yang menjaga program ekonomi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dari awal hingga akhir masa kepemimpinan.

Bawaslu Minta Sentra Gakkumdu Rumuskan Lagi Hukum Acara Pemilu

"Golkar satu-satunya partai yang menjaga dari awal hingga akhir. Golkar bukan saja menjadi the last man standing Pak Jokowi, tapi juga mengawal program ekonomi Pak Jokowi hingga akhir," kata Airlangga di Jogja Expo Center, Yogyakarta, sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengatakan Presiden Jokowi telah mengembangkan industri di Indonesia menjadi lebih maju dari apa yang telah dimulai oleh presiden kedua RI Soeharto.

Pemerintah Targetkan Penyaluran KUR Rp 300 Triliun pada 2025

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Menurutnya, industrialisasi untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara maju telah digencarkan di era Presiden Soeharto. Kini, kata dia, Presiden Jokowi mendorong industrialisasi jauh ke depan menuju arah Indonesia Emas 2045.

Jatuhnya Rezim Assad Bangkitkan Ekonomi Suriah, Pasar Kuno Era Ottoman Kembali Ramai

Kebijakan hilirisasi industri yang dilakukan Presiden Jokowi, kata Airlangga, menjadi estafet dari program yang telah dimulai Presiden Soeharto.

"Kita masih ingat Trilogi Pembangunan Presiden Soeharto: pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan stabilitas politik. Apa yang sudah dicanangkan Presiden Soeharto waktu itu, kini juga dilakukan di era Presiden Jokowi," ujarnya.

Ia pun tidak heran jika hasil survei internasional menempatkan Presiden Jokowi dan Presiden Soeharto sebagai dua presiden terbaik untuk Indonesia.

Penghitungan Surat Suara Pemilu. (Foto Ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Survei internasional, presiden terbaik Indonesia itu ada dua, Jokowi dengan 32 persen dan Soeharto dengan 31 persen," ujar Airlangga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya