VIVAReplay 2023

Kaleidoskop 2023: Mesra dengan AHY, Anies Malah Bersanding dengan Cak Imin

Anies Baswedan dan AHY di DPP Demokrat
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Tahun 2023, diisi dengan berbagai persiapan menuju Pemilu 2024.  Proses penjajakan hingga deklarasi calon presiden atau capres, deklarasi koalisi partai politik, hingga deklarasi pasangan capres dan calon wakil presiden atau cawapres, mengerucut di tahun ini. 

Ridwan Kamil soal Kans Bertemu Anies: Mudah-mudahan Ada Berita Baik

Proses ini harus dilakukan karena masa pendaftaran peserta pemilu yang digelar serentak pada 14 Februari 2024, dimulai tahun 2023. Pemilu legislatif atau pileg dan pemilu presiden atau pilpres, digelar serentak.

Anies Baswedan, adalah capres pertama yang resmi dideklarasikan. Beberapa hari sebelum dia mengakhiri masa tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang diembannya selama 5 tahun dari 2017 hingga 2022, Anies langsung diresmikan oleh Partai Nasdem sebagai bakal capres mereka pada 3 Oktober 2023. Walau Nasdem tidak bisa mengusung sendiri karena suara nasional di bawah ambang batas.

Bantah Ahok, Basarah Sebut Sejak Awal PDIP Ingin Anies Jadi Cagub Jakarta

"Yang dicari Nasdem adalah yang terbaik daripada yang terbaik, inilah akhir Nasdem memilih seorang sosok Anies Baswedan," ujar Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dalam sambutannya saat deklarasi Anies capres, di Nasdem Tower.

Mendapat kepercayaan dan tanggungjawab dari Surya Paloh, Anies menegaskan dirinya menerima untuk menjadi bakal cawapres tersebut. Anies juga berjanji untuk membawa Indonesia seperti apa yang dicita citakan.

Jubir Anies Targetkan Pramono-Rano Raih 57 Persen Suara di Pilkada Jakarta

"Kami siap jalan bersama. Membangun kolaborasi yang solid, bersiap untuk melaksanakan apa yang diamanahkan oleh Partai Nasdem sebagai bagian dari tanggung jawab kita untuk negeri ini dan insyaAllah niat baik keinginan luhur yang menjadi cita-cita kita akan bisa tercapai," katanya.

Koalisi Oposisi Mendekat

Koalisi Perubahan dukung Anies Baswedan sudah tandatangani piagam kesepakatan.

Photo :
  • istimewa/Edwin Firdaus

Setelah Anies Baswedan resmi dideklarasikan sebagai bakal cawapres oleh Nasdem, sejumlah partai politik mulai mendekat. Terutama yang di periode pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin, menjadi oposisi. Partai Keadilan Sejahtera, PKS, dan Partai Demokrat, seperti membuka pintu untuk bersama-sama mengusung pencapresan Anies.

Komunikasi yang dilakukan partai-partai tersebut, langsung terjalin. PKS tidak asing lagi ketika mengusung Anies. Itu dilakukan pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Maka, deklarasi yang dilakukan Nasdem, disambut baik PKS dan juga Demokrat.

"Saat ini kami masih terus melakukan komunikasi politik ke Partai Nasdem, Partai Demokrat, maupun dengan partai lain dalam rangka penjajakan koalisi. Komunikasi alhamdulilah terjalin dengan baik, terbuka, dan setara,” kata Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera, Pipin Sopian.

Mesranya Anies dan AHY

Bacapres Anies Baswedan dan Ketum Demokrat AHY di Bandung, Jabar.

Photo :
  • Twittter @aniesbaswedan

Pasca resmi menjadi bakal capres, Anies juga ikut membangun komunikasi politik dengan partai lain. Demokrat termasuk diantaranya. Bahkan, kader-kader hingga elit Demokrat yang sangat antusias menyambut Anies dalam berbagai pertemuan dengan AHY.

Keduanya bahkan tidak segan-segan menunjukkan chemestry, kedekatannya. Beberapa hari setelah resmi diusung Nasdem, pada Jumat 7 Oktober 2022, Anies menemui AHY di kantor DPP Demokrat, Jakarta. Ratusan kader menyambut dengan riuh. Konstelasi politik semakin mengerucut kalau ini akan menjadi pasangan yang pas, dari pihak oposisi pemerintahan Presiden Jokowi. Anies dan AHY memperlihatkan kemesraan mereka di sana.

"Pertemuan Anies-AHY memberikan nuansa positif terkait keinginan banyak pihak agar rencana pembentukan koalisi parpol dapat diakselerasi. Hal tersebut sesuai dengan aspirasi masyarakat agar kerjasama politik untuk mengusung Pak Anies segera diformalkan," kata Sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia, Raharja Waluya Jati, Jumat 7 Oktober 2022

Pada 2 Maret 2023, Anies Baswedan kembali menemui Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.  Ini adalah pertemuan kedua yang disambut riuh. Pada 

Pertemuan berlangsung meriah. Anies disambut dengan gegap gempita oleh ratusan kader berlambang bintang mercy tersebut.

Ratusan kader Partai Demokrat meneriakan yel-yel sambil menggiring Anies dan AHY masuk ke dalam kantor DPP Partai Demokrat.  

"Yo, ayo, Anies AHY. Ku yakin kita pasti menang," teriakan ratusan kader Demokrat, Kamis, 2 Maret 2023. 

AHY dan Anies diarak menuju panggung kecil yang ada di depan pintu masuk Kantor DPP Partai Demokrat. AHY memperlihatkan kedekatan dan kemesraannya bersama Anies, di hadapan ratusan kader. Keduanya lantas menyapa ratusan kader Demokrat dari atas panggung tersebut. Di atas panggung itu, AHY mengenalkan Anies Baswedan di depan kader Demokrat sebagai calon presiden RI 2024.

Bahkan pada 12 Juli 2023 malam, AHY bersama istri datang langsung ke Bandara Soekarno Hatta untuk menyambut Anies Baswedan dan istrinya yang pulang dari Tanah Suci.

Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, saat dikonfirmasi awak media, Selasa malam, 11 Juli 2023, membenarkan itu. Herzaky menambahkan, selain AHY,  para relawan juga ikut penyambutan kepulangan Anies di Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten tersebut. 

“Sebagai sahabat (Anies), beliau (AHY) akan ikut menyambut kedatangan Mas Anies yang sudah ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia,” kata Herzaky.

Keinginan Menduetkan Anies-AHY di Pilpres 2024

Anies Baswedan dan AHY di DPP Demokrat

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Kemeraan Anies Baswedan dengan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, itu berdampak pada keyakinan publik kalau mereka akan berduet di Pilpres 2024. Tidak saja menemukan chemestry saat bertemu, tetapi keduanya juga dalam beberapa kesempatan melakukan aktivitas mengumpulkan massa bersama-sama. Pada 5 Agustus 2023, Anies melakukan aktivitas di Padang dan Bandung. Di Bandung, ia ditemani oleh AHY.

"Besok saya di Bandung kemudian di Padang malamnya, lalu hari minggu juga di Bandung lagi," ujar Anies Baswedan di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat, 4 Agustus 2023. 

Dalam kunjungan tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), akan menemani Anies Baswedan selama di Bandung. AHY adalah salah satu sosok potensial menjadi cawapres mendampingi Anies di Pilpres 2024.

Kedekatan ini disambut baik oleh kader-kader dan para elit Partai Demokrat. Apalagi AHY dianggap sebagai tokoh muda, yang proporsional mendampingi Anies memimpin Indonesia ke depan. Dalam beberapa kriteria cawapres yang disampaikan Anies, bahkan diduga kuat sebagai kode untuk memilih AHY. Diantaranya tidak ada beban masa lalu. Nah, AHY masuk dalam kriteria tersebut.

Tarik Ulur Cawapres Partai Pendukung

Anies Baswedan berkumpul dengan Elite Partai Koalisi Perubahan di DPP Demokrat

Photo :
  • Dok. Istimewa

Hampir setahun Anies Baswedan dan AHY menampilkan kemesraan dan chemestry yang bagus di hadapan publik. PKS dan Demokrat serta Nasdem, juga telah bersepakat untuk berkoalisi dengan membentuk Koalisi Perubahan. Sebelum piagam deklarasi ditandatangani, koordinasi ketiga partai tersebut sudah terjalin, dan sudah bersepakat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Dengan koalisi ini, total suara nasional sudah terpenuhi untuk mengusung pasangan capres-cawapres.

Persoalannya, siapa yang menjadi cawapres? Walau ketiga partai itu menyerahkan ke Anies, tetapi mereka juga mengajukan beberapa nama. Seperti Ahmad Heryawan hingga Khofifah Indar Parawansa. Demokrat sudah pasti mengajukan AHY.

Demokrat secara tidak langsung, menginginkan Anies segera mengumumkan cawapresnya. Bahkan sempat beredar kalau siapa yang diputuskan itu akan diumumkan pasca kepulangannya dari Tanah Suci. Dimana AHY ikut menjemput Anies di bandara.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai, pengumuman calon pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 tersebut lebih cepat lebih baik.  

“Bagi kami, lebih cepat lebih baik agar bisa mengoptimalkan bekerjanya seluruh sumber daya pemenangan,” kata Kamhar kepada awak media, Senin, 3 Juli 2023.

Dia juga menyebut pernyataan Juru Bicara Anies Baswesan yang juga Tim Delapan, Sudirman Said bahwa pembahasan cawapres telah mengerucut pada satu nama dan tinggal menunggu waktu yang tepat. Dalam hal ini sepulangnya Anies dari ibadah haji akan disampaikan ke publik. 

"Kami hargai dan hormati proses yang telah berjalan, jadi kami tunggu saja sepulang Mas Anies dari Tanah Suci nanti, kapan akan disampaikan ke publik,” kata Kamhar.

Sedangkan Ahmad Sahroni, politisi Partai Nasdem, menyebut kalau semua partai politik di Koalisi Perubaha punya kepentingan masing-masing mengusung jagoannya. Termasuk Demokrat yang ingin agar AHY segera dideklarasikan.

"Mereka maksa pokoknya untuk AHY mendampingi Anies,” kata Sahroni.

"Semua partai selain Koalisi Perubahan pasti punya keinginan yang sama pengen cepet-cepet diumumin cawapresnya. Tapi dengan situasional yang terjadi saat ini sangat dinamis,” lanjut Sahroni.

Survei Paling Buncit

Di tengah ketidak pastian siapa cawapres, dan di tengah tarik ulur partai-partai pendukung, hasil survei menempatkan Anies di posisi paling bawah. Jauh di bawah kedua kandidat capres saat itu baik Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo. 

Di tengah rendahnya elektabilitas Anies dibanding Prabowo dan Ganjar tersebut, isu AHY menjadi cawapres tidak mampu mendongkrak elektabilitas Anies. Beberapa pihak menyebut kalau irisan suara atau pendukung Anies dan AHY itu sama.

Peneliti Polling Institute Kennedy Muslim mengatakan, dalam simulasi tiga pasangan, duet Prabowo-Erick memperoleh dukungan sebesar 38,5 persen, Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno dengan 32,5 persen, dan Anies Baswedan-AHY dengan 18,8 persen. Saat itu baik Prabowo maupun Ganjar, masih dipasangkan dengan berbagai pihak karena belum ada kejelasan. Sementara duet Anies-AHY cukup kencang.

Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil temuan survei mereka terhadap tiga kandidat kuat yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. 

"Mas Anies dalam situasi itu pun terus mengalami proses penurunan cukup konstan setelah mengalami kenaikan di bulan November, pasca deklarasi oleh Partai Nasdem, dari 25 [persen] menuju 29 [persen] dan sudah menyalip Pak Prabowo," ujar Direktur eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam rilis survei secara virtual, Senin, 15 Mei 2023. 

Temuan hasil survei Charta Politika menyebutkan Anies Baswedan berada di posisi terakhir dengan perolehan suara sebesar 23,6 persen. Posisi teratas dipegang oleh Ganjar Pranowo dengan perolehan suara sebesar 38,2 persen dan posisi kedua Prabowo Subianto dengan perolehan suara 31,1 persen.

Tiba-tiba Cak Imin jadi Cawapres

Bakal capres-cawapres Anies Baswedan-Cak Imin deklarasi di Surabaya

Photo :
  • tvOne

Di tengah ketidakpastian terhadap posisi AHY, pada akhir Agustus 2023 mencuat kabar kalau Anies Baswedan justru mengambil nama lain. Bahkan, bukan dari Koalisi Perubahan. Yakni Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Saat itu, Cak Imin juga mengalami hal serupa setelah deklarasi koalisi dengan Gerindra pada Agustus 2022. Sampai dua partai besar lainnya masuk dalam koalisi mereka yakni Golkar dan PAN.

Situasi tersebut, membuat Partai Demokrat bereaksi keras. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, bahkan turun langsung dengan mengumpulkan seluruh elit partai hingga pengurus DPP menyikapi manuver Anies tersebut. SBY sudah mendengar kabar dan informasi kalau Anies memilih Cak Imin sebagai cawapres, tanpa membicarakan dengan partai-partai di Koalisi Perubahan.

SBY bahkan mengungkapkan kekecewaannya terhadap Anies, juga Cak Imin. Yang menurut SBY saat itu, duet yang tiba-tiba berpasangan ini akan dideklarasikan dalam waktu dekat.

"Mereka tidak sidiq, tidak jujur, tidak amanah. Berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati. Tidak memegang komitmen dan janji-janjinya," kata SBY dalam konferensi pers melalui akun Youtube Partai Demokrat, Jumat, 1 September 2023.

Baliho Anies Dicipot dan Dicoret

Kader Demokrat di Pasuruan Jatim Hapus Foto Anies Baswedan di Baliho

Photo :
  • VIVA/ Uki Rama

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, resmi dideklarasikan sebagai capres dan cawapres, pada 2 September 2023. Dideklarasikan oleh PKB dan Nasdem, sedangkan Demokrat memutuskan cabut dari Koalisi Perubahan. PKS, walau tidak hadir dalam deklarasi itu, tetapi diprediksi akan tetap mengusung duet ini.

Marah dan kecewanya elit Demokrat termasuk SBY, juga menular sampai ke kader-kader dan pengurus Demokrat di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Pengurus DPD Demokrat sampai mencopot baliho-baliho besar di kantor mereka yang memajang foto Anies. 

Demokrat copot baliho Anies Baswedan.

Photo :
  • B.S Putra/ VIVA.

Begitu juga para calon anggota legislatif atau caleg. Sebelumnya caleg Demokrat juga memajang foto Anies dan AHY. Setelah peristiwa Anies bersama Cak Imin, mereka juga menurunkan baliho hingga mencoret wajah Anies di baliho tersebut.

Kader DPC Partai Demokrat Kota Pasuruan, Jawa Timur, ramai-ramai menutupi wajah Anies Baswedan di seluruh Baliho yang terpasang di wilayah tersebut.

Gambar Anies Baswedan di baliho ada yang bersama sejumlah caleg Demokrat, termasuk bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. Khusus untuk foto Anies, dicoret dengan cat pilox sesuai warna putih pada baliho, Jumat 1 September 2023. 

Ketua BPOKK DPC Partai Demokrat Kota Pasuruan, Hardi Setiawan, mengatakan bahwa mereka kecewa dengan rumor keputusan sepihak Partai Nasdem dan Anies Baswedan yang bakal menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai bakal capres di Pilpres 2024. 

"Kami tidak terima Ketum kami didzolimi dan dikhianati," kata Hardi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya