Usai Debat Cawapres, Pandawa 5 Nilai Gibran Dapat Diterima di Berbagai Generasi
- Istimewa
Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Pandawa 5, Nurmala Kartini Sjahrir Pandjaitan menilai calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menjadi contoh bagi anak muda Indonesia masa kini usai penampilannya yang luar biasa di debat cawapres pada Jumat, 22 Desember 2023.
"Saya sangat bangga melihat bahwa Indonesia emas 2045 bukan tidak mungkin tercapai karena Gibran memberi sebuah contoh mengenai anak muda Indonesia masa kini," kata Kartini saat konferensi pers di DPP Pandawa 5, Jakarta Pusat, Sabtu, 23 Desember 2023.
Kartini mengaku sebagai generasi lebih tua, sangat bangga melihat Gibran. Ia menegaskan Gibran mampu melompat jauh dari berbagai generasi. Sehingga, kata dia, apa yang disampaikan oleh Gibran saat debat berlangsung natural.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat debat Cawapres KPU
- Istimewa
"Saya melihat sebagai dari generasi lebih tua ada lompatan jauh ke depan, bahwa kepemimpinan dari generasi yang lebih tua dari yang sedang berlangsung dan berlangsung secara alami dengan cara barangkali kita tidak sangka," kata dia.
"Tapi itu adalah sesuatu yang niscaya kemarin itu adalah simbol lompatan jauh kedepan," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kartini mengatakan pihaknya menyukseskan agenda Asta Cita Pasangan Prabowo-Gibran dalam pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, menyelenggarakan acara bersama diantaranya senam gemoy, penyuluhan kesehatan ibu dan anak serta sunting, serta bazar sembako murah bagi warga di wilayah Jakarta.Â
Kartini Sjahrir mengatakan kegiatan itu merupakan hasil kerjasama dari Pandawa 5 dan unsur parpol pendukung koalisi Prabowo-Gibran yaitu Partai Golkar dan PSI dalam rangka bakti sosial peringatan hari ibu.Â
"Giat hari ini dilaksanakan di 4 titik (jakarta selatan 1 lokasi, jakarta timur 2 lokasi, jakarta utara 1 lokasi) dengan berbagai aktivitas yaitu; senam gemoy, pasar murah, dan pembagian sembako dan susu gratis dimulai pada pukul 08.00 pagi hingga selesai," ucapnya.
Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan
Pilprres 2024 dinilai sebagai fenomena yang mengkhawatirkan bagi demokrasi Indonesia karena mulai menggeser demokrasi Indonesia menuju otokrasi elektoral.
