Zita Anjani Bela Zulhas soal Lelucon Salat: Ada yang Coba Mainkan Isu Agama, Sudah Gak Laku!
- VIVA/Andrew Tito
Jakarta - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zita Anjani menyebut ada pihak yang tidak bertanggungjawab ingin memutarbalikkan fakta terkait video viral Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas).
Omongan Zulhas itu terkait bacaan salat dan tahiyat akhir yang dikaitkan dengan pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024.
"Jadi sebenarnya yang diajak dan diutarakan pak Zulhas serta para tokoh agama adalah ajakan untuk pemilu damai. Kalau ada yang memutarbalikan fakta, ya itu lagu lama," kata Zita Anjani kepada wartawan di Jakarta Pusat, Kamis, 21 Desember 2023.
Zita yang juga putri Zulhas ini menjelaskan bahwa PAN sering disebut sebagai partai yang hanya banyak joget. Sebenarnya, kata Zita, PAN mengajak masyarakat untuk berpolitik secara riang dan gembira. "Mungkin orang tahunya partai joget ya, tapi sebenarnya messagenya politik riang gembira, politik damai, politik membahagiakan," ucap Zita.Â
Maka itu, Zita beranggapan bahwa ada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk memainkan isu agama dan memecah belah politik di Indonesia menjelang kontestasi pemilu 2024.
"Rasanya tidak mungkin kalau PAN itu melakukan provokasi apalagi adu agama, dan saya rasa apa yang dimainkan oknum ini, oknum yang sebenarnya bermain semenjak Pilkada DKI, lalu di Pemilu 2019, yaitu isu agama, mencoba memainkan isu yang sama, pecah belah agama di 2024, dan saya rasa isu-isu seperti itu sudah enggak laku republik yang kita cintai ini," ucap Zita.
Zita menduga beberapa pihak yang dengan sengaja pelintir pernyataan  Zulhas ke isu agama ini, dan mereka adalah pelaku yang sama di Pilkada DKI 2017 dan Pemilu 2019 lalu. "Ya dia dia lagi aktor-aktor yang dari dulu hobinya memecah belah dan menggunakan isu-isu agama," ujarnya.
Anggota DPRD DKI Jakarta ini menegaskan permainan isu agama ini sudah tidak laku lagi di Pemilu 2024, sebab pemilu sekarang ini adalah politik yang menjauhkan sentimen agama.
"Karena sekarang, semuanya sudah joget, sudah riang gembira, capres-capresnya happy, joget, berteman dengan baik, jadi saya rasa isu ini sudah gak laku," ujarnya.
Sebelumnya, viral omongan video Zulhas berdurasi 52 detik di media sosial. Dalam rekaman itu, Zulhas menyampaikan pengalamannya ketika keliling daerah.
Menurut dia, ada yang berubah di masyarakat saat salat magrib. Kata Zulhas, bukan di Jakarta tapi kondisi itu terjadi di daerah.
"Jadi, kalau salat Magrib, baca Al-Fatihah, 'Wa laddhoollin ..' Ada yang diem sekarang, Pak, ada yang diem sekarang. Ada, Pak, sekarang diem. Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu," ujar Zulhas dalam video tersebut.
Dia bilang hal itu juga terjadi saat gerakan tahiyat saat salat yang sudah memperlihatkan dua jari bukan satu jari. Omongan Zulhas itu direspons tertawa.
"Itu kalau tahiyatul akhir Pak Yai (kiai), kan gini Pak Yai, tahiyatul akhir kan gini (Zulhas menggerakkan jari telunjuk ketika tahiyat salat). Sekarang banyak gini, Pak. Kayak gini (Zulhas menggerakkan dua jari). Itu, Pak, tempat-tempat lain begitu, Pak. Saking apa itu ya, gitu," tutur Zulhas.