Anies: Kita Jangan Hanya Jago di Rumah Sendiri tapi Jadi Tamu yang Mempesona di Negeri Orang

Calon presiden Anies Baswedan berdialog dengan mahasiswa di Kota Serang, Banten.
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

Serang - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan heran kalangan diaspora sering dianggap tak nasionalis karena tinggal di luar negeri. Anies meminta agar diaspora jangan pernah dihukum tidak nasionalis.

Bakrie Center Foundation Kembali Gelar Konferensi Nasional Campus Leaders Program batch 9

Menurut dia, diaspora mesti dipandang sebagai duta-duta Indonesia di berbagai tempat di dunia. Bagi Anies, diaspora mesti jadi mitra pemerintah sehingg jangan malah dijauhi.

"Diaspora itu menjadi promotor Indonesia. Dan saya pribadi ingin sekali menyaksikan makin banyak perusahaan-perusahaan internasional lembaga-lembaga internasional yang diisi oleh orang-orang Indonesia," kata Anies saat kampanye di Kota Serang, Banten, Kamis, 21 Desember 2023.

Tri Bhakti United Juara Turnamen Futsal Infinity 2024

Calon presiden Anies Baswedan berdialog dengan dengan ratusan mahasiswa serta civitas academica Universitas Bina Bangsa (Uniba) di Kota Serang, Banten, Kamis, 21 Desember 2023.

Photo :
  • VIVA/Yandi Deslatama

Dia membayangkan jika lembaga-lembaga internasional diisi orang Indonesia. Menurut dia, dengan kondisi itu, nanti kebijakan lembaga yang terdapat diaspora itu bisa memberikan manfaat kepada Indonesia.

Rekamannya Tersebar, Ini Isi Percakapan Ibu Mahasiswi Kedokteran dengan Ketua Koas Kedokteran yang Dianiaya

"Hari ini yang mendominasi kalau dari Asia, satu India, dua Filipina, tiga jepang. Indonesia minim. Kita harus lebih banyak," jelas eks Gubernur DKI Jakarta itu.

"Jangan hanya jadi jago di rumah sendiri tapi harus jadi tamu mempesona di negeri orang. Gitu kira-kira," ujar Anies.

Pun, Anies menanggapi soal tidak boleh ada mahasiswa di luar negeri yang terlantar. Menurut dia, hal itu termasuk mahasiswa terlantar karena ada proses evakuasi lantaran krisis, peperangan hingga bencana alam.

"Dan, merasa tarik dipulangkan ke Indonesia atas alasan keselamatan, maka negara harus membantu untuk menyiapkan agar status kemahasiswaannya dan kuliahnya tidak terputus karena itu kewajiban kita," ujar Anies.

Anies bilang negara Indonesia pernah melakukan itu pada tahun 2000. Saat itu, ada konflik di Ambon yang membuat  Univesitas Pattimura tutup.

"Apa yang terjadi? Mahasiswanya kemudian ditampung oleh berbagai universitas di seluruh Indonesia. Bisa itu dikerjakan dan mereka lulus dari berbagai kampus di Indonesia," tutur Anies.

"Yang penting apa? Ada kemauan. Insyaallah kemauan itu ada, dan insyaallah itu akan dilaksanakan," ujar Anies.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya