Anies Minta Publik Renungkan Pembangunan IKN Sebuah Keinginan atau Kebutuhan

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat acara 'Desak Anies' di NTB.
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Calon presiden nomer urut 1 Anies Baswedan mengaku mendapatkan sebuah pertanyaan tentang sikap politiknya akan melanjutkan atau tidak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) jika terpilih sebagai presiden. Dia justru meminta publik merenungkan apakah pembangunan IKN sebuah keinginan atau kebutuhan.

Anies Sebut Situasi Pilkada 2024 Tenang: yang Rame Itu Sosmed

Pertanyaan itu didapatkan Anies ketika melakukan pertemuan dengan umat Nasrani dalam acara Safari Natal Amin di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Rabu malam, 20 Desember 2023.

"Saya sering sekali ditanya IKN ini. Ada yang mau pindah ke Nusantara di sini? Belum ada yang mau pindah? Ini pertanyaan ini," ujar Anies sebagaimana dikutip pada Kamis, 21 Desember 2023.

Anies Telepon Pramono usai Pantau Quick Count, Langsung Ucapkan Selamat?

Pembangunan IKN Nusantara dari Titik Nol

Photo :
  • vstory

"Jadi, begini, saya membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Kita punya banyak keinginan. Pertanyaannya, apakah keinginan kita adalah kebutuhan?"

Anies Baswedan: Hasil Quick Count Pilkada Jakarta 2024 Satu Putaran

Dia lantas menyinggung soal sumber daya yang sangat terbatas di Indonesia. Jika dana untuk membiayai pembangunan itu terbatas, lebih baik untuk memenuhi kebutuhan mendasar.

Jika membangun sebuah kota adalah bentuk kebutuhan, maka itu sudah semestinya anggarannya dialokasikan. Tetapi, jika itu hanya sebuah keinginan, lebih baik penuhi kebutuhannya dulu.

Anies menjelaskan, di Kalimantan masih banyak kebutuhannya. Maka dia menyinggung untuk lebih dulu mengunggulkan kebutuhan di Kalimantan. "Warga kami yang tersebar di Kalimantan, Kalimantan aja dulu; yang tidak memiliki fasilitas puskesmas, banyak sekali. Cukup, enggak, kita ? Kita alokasikan itu? Antar kota di Kalimantan."

Presiden Jokowi melakukan groundbreaking RSUP di IKN Nusantara

Photo :
  • Istimewa

Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan jika Jakarta bukan lagi statusnya sebagai ibu kota, maka semua masalah belum tentu bisa diselesaikan.

"Karena itu, saya melihat, gagasan tentang ibu kota sebagai sebuah keinginan itu sah, tapi ketika kita punya kebutuhan yang kebutuhan itu belum bisa dipenuhi karena kendala anggaran, sebaiknya kebutuhan-kebutuhan itu dituntaskan dulu, baru menyelesaikan sebuah keinginan," ujarnya.

"Dan kalau itu dikaitkan dengan masalah di Jakarta, masalah di Jakarta tidak akan selesai kalau statusnya tidak ibu kota, karena masalah di sini harus diselesaikan. Justru, menurut kami, ini kesempatan Jakarta menuntaskan."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya