Bela Zulhas soal Gerakan Tahiyat, PAN: Gejala Unik Ini Pernah Diceritakan 2 Ulama Kondang

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan kampanye di Lampung
Sumber :
  • Dok.Istimewa

Jakarta - Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno menjelaskan video viral pernyataan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan alias Zulhas yang jadi kontroversial. Omongan Zulhas itu terkait bacaan salat dan tahiyat akhir yang dikait dengan pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024.

DPR Dorong Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada Serentak 2024

Menurut dia, Zulhas bicara demikian karena terkait kondisi di masyarakat yang ditemuinya. Salah satu contohnya ketika bacaan salat diasosiasikan kepada pasangan capres dan cawapres tertentu.

Namun, menurut dia, hal itu juga pernah disampaikan oleh ulama seperti Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Somad (UAS).

Bawaslu RI Imbau Pengawasan Pilkada Harus Santun dan Riang Gembira

"Misalnya, ketika ada yang melafadzkan Amin, justru nanti dirujuk atau diasosiasikan dengan salah satu capres. Karena itu, akhirnya memilih untuk melafadzkan Amin dalam hati. Rupanya, gejala unik ini juga pernah diceritakan oleh dua ulama kondang seperti Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Somad sebelumnya," kata Eddy dikutip pada Rabu, 20 Desember 2023.

Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen PAN Eddy Soeparno di markas DPP Golkar.

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari
Pasha 'Ungu' Curhat ke Gus Ipul: Ada Anak Idap Celebral Palsy tapi Tak Dapat Bansos

Eddy menyampaikan tak ada niat dari Zulhas untuk menyampaikan humor yang dibuat-buat, apalagi melecehkan agama Islam. Namun, dia mengatakan lagi, Zulhas hanya menceritakan apa yang disampaikan masyarakat saat ditemuinya di lapangan.

"Pak Zulhas hanya menyampaikan cerita yang ia dengar dan temukan di masyarakat. Jadi bukan sesuatu yang mengada-ada apalagi melecehkan, sama sekali tidak. Karenanya harus diluruskan,” jelas Pimpinan Komisi VII DPR RI ini.

Namun, dia meminta agar pernyataan yang disampaikan Zulhas dilihat secara berimbang dan objektif. Apalagi, kata dia, dua ulama kondang yakni UAH dan UAS juga pernah ceritakan fenomena tersebut kepada publik.

"Tidak tepat kalau pernyataan Pak Zul itu ditarik dalam konteks sebuah penistaan. Mari kita jaga agar suhu politik yang semakin dinamis saat ini," tutur Eddy.

"Tak diinjeksi oleh hasutan dan hoaks dari pihak-pihak yang bermaksud mengganggu pesta demokrasi kita," ujarnya.

Viral omongan video Zulhas berdurasi 52 detik di media sosial. Dalam rekaman itu, Zulhas menyampaikan pengalamannya ketika keliling daerah.

Menurut dia, ada yang berubah di masyarakat saat salat magrib. Kata Zulhas, bukan di Jakarta tapi kondisi itu terjadi di daerah.

"Jadi, kalau salat Magrib, baca Al-Fatihah, 'Wa laddallin ..' Ada yang diem sekarang, Pak, ada yang diem sekarang. Ada, Pak, sekarang diem. Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu," ujar Zulhas dalam video tersebut.

Dia bilang hal itu juga terjadi saat gerakan tahiyat saat salat yang sudah memperlihatkan dua jari bukan satu jari. Omongan Zulhas itu direspons tertawa.

"Itu kalau tahiyatul akhir Pak Yai (kiai), kan gini Pak Yai, tahiyatul akhir kan gini (Zulhas menggerakkan jari telunjuk ketika tahiyat salat). Sekarang banyak gini, Pak. Kayak gini (Zulhas menggerakkan dua jari). Itu, Pak, tempat-tempat lain begitu, Pak. Saking apa itu ya, gitu," tutur Zulhas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya