Ganjar Setuju Hapus Syarat Batas Usia Daftar Kuliah dan Kerja
- VIVA/Muhammad AR
Bogor – Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo setuju dengan usulan menghapus syarat batas usia untuk pendaftaran perguruan tinggi maupun melamar pekerjaan.
Pernyataan Ganjar itu merespons cuitan pengguna akun media sosial X @ardisatriawan pada Minggu, 17 Desember 2023, soal penghapusan batas usia mendaftar perguruan tinggi maupun melamar pekerjaan.
"Lulus SMA, cepat-cepat kuliah karena ujian masuk dibatasi sampai 21 tahun. Masuk kuliah, dipaksa ambil SKS overload agar cepat lulus karena lowongan fresh graduate dibatasi 25 tahun. Mau lanjut S2 setelah bekerja harus cepat-cepat, karena lowongan lulusan S2 dibatasi 30 tahun. Mau lanjut S3, juga harus cepat-cepat karena lowongan doktor maksimum 35 tahun. Gimana mau serius belajar kalau dipaksa jadi atlet balap lari? Hapuskan diskriminasi usia!" tulis @ardisatriawan
Menurut Ganjar, syarat batas usia mendaftar perguruan tinggi maupun pekerjaan memang tidak ada di negara-negara di maju. "Setuju saya. Itu (penghapusan syarat batas usia) kami review (tinjau ulang), kami carikan yang pas ya," kata Ganjar di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa, 19 Desember 2023.
Ganjar juga mengatakan bahwa syarat tes masuk perguruan tinggi maupun mendaftar pekerjaan nantinya bukan soal batas usia saja, tetapi pada aspek lainnya.
"Mungkin tesnya bukan soal (batas) usianya kali ya, (tetapi) kondisi fisik masing-masing gitu," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Karenanya, dia menyatakan akan meninjau ulang syarat batas usia tersebut bila terpilih nanti. "Saya kira informasi ini pernah juga disampaikan oleh kawan-kawan buruh, penting untuk kita review (tinjau ulang)," katanya
Kontrak dengan IPB
Sebelumnya, Ganjar menyodorkan gagasan Indonesia Unggul Bebasis Daulat Maritim di acara Food and Agriculture Summit (FAS) III yang digelar Himpunan Alumni IPB di International IPB Convention Center (IICC) Botani, Bogor, Selasa.
Ganjar menyoroti kemandirian pangan Indonesia belum terwujud. Di mana indeks keamanan pangan Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara tertangga berdasarkan data Global Food Security Indeks.
"Saya mulai jualan KTP Sakti. Ah politisi itu sukanya janji, saya dipaksa untuk berjanji. Ya janji lah, kita cerita," kata ganjar disambut tawa riung para alumni dam panelis IPB.
Ganjar menjelaskan, kartu ini nantinya akan nengatasi persoalan petani untuk mendapatkan pupuk murah.
"Apa itu KTP Sakti. Sebenarnya itu satu kartu terintergrasi di situ ada NIK kita bisa lakukan profiling. ahli IT cukup banyak, IA bisa kitamasukan ke situ untuk kita hitung. Sebenarnya itulah basis data kita, kalau kita minta IPB sudah selesai itu," kata Ganjar.
Ganjar menjelaskan, kalau dirinya terpilih sebagai Presiden tidak hanya langsung bicara perencanaan kedaulatan pangan, tapi juga akan langsung tanda tangan kontrak dengan IPB.
"Jangan tepuk tangan dulu kecuali di sini sudaha kompak dukung saya. Ini take and give. Saya tidak pernah memaksakan tapi ini kongkrit," tegasnya
Lanjut Ganjar menyebut produktifitas padi dengan jumlah 7 ton per hektar.
"Tidah 12 ton, 7 ton saja kita sudah boom. Kontrak dengan IPB, ini tanaman semusim satu tahun sudah kelihatan hasilnya, selebihnya paksa, ini peta Indonesia daerah peetaniannya spasialnya sudah ada, ini risetnya, ini budidayanya, teknologinya kita masukan ini" ungkap Ganjar.
Program ini dikawal mahasiswa dengan mewujudkan kurikulum merdeka belajar.
"Maka saya minta mahasiswa IPB mengawalnya dalam dua tahun saja," disambut tepuk tangan.
"Tepuk tangan lagi, tepuk tangan itu dari dalam hati harus tulus. Yes kita akan kerjakan, perlu siapkan kontraknya sekarang?," jawab Ganjar.
"Jadi jangan meminta janji saya, saya juga meminta janji IPB," imbuh Ganjar.