Elektabilitas Gerindra Melesat Salip PDIP, 2 Faktor Ini Jadi Penyebabnya
- VIVA.co.id/Sherly
Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap sejumlah alasan elektabilitas Partai Gerindra yang menyalip PDI Perjuangan (PDIP). Dalam hasil survei terbaru, pemilih yang puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjatuhkan pilihannya ke partai Gerindra.
Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas, menjelaskan pada periode Juni-November 2023 para pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi tercatat dari 9,4 persen, kemudian naik menjadi 14,7 persen hingga sebesar 21,7 persen ke partai Gerindra.
"Pemilih yang puas pada kinerja presiden semakin besar pilihannya ke Gerindra," kata Hanggoro dalam paparannya secara daring, Selasa, 19 Desember 2023.
Kemudian, kata dia, faktor personal Prabowo Subianto juga mempengaruhi pemilih Gerindra meningkat dibandingkan PDIP yang semakin menurun. Terlebih, elektabilitas Prabowo sudah melewati 40 persen.
"Prabowo selain sebagai capres juga ketua umum partai, ini memberikan dampak elektoral kepada partai Gerindra," katanya.
Tercatat dalam periode survei Mei-November 2023, elektabilitas Prabowo cenderung meningkat. Pada Mei elektabilitas Prabowo di angka 33,9 persen, Juni 34,3 persen, Juli 38,2 persen, Agustus 36,2 persen, lalu pada September naik jadi 39,8 persen, Oktober 36,5 persen, dan November melonjak sebesar 41,1 persen.
Adapun survei LSI Denny JA dilakukan pada periode 20 November hingga 3 Desember 2023. Sementara untuk metode sampling yang digunakan ialah Multistage Random Sampling. Responden yang berpartisipasi dalam survei itu sebanyak 1200 responden.
Sementara itu, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengambilan survei LSI Denny JA ini dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.