Kali Pertama Sejak Berkuasa pada 2014, Elektabilitas PDIP Disalip Gerindra
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik. Hasilnya, elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) disalip Partai Gerindra dengan skor 19,5 persen sementara PDIP 19,3 persen.
"Pertama kalinya, sejak 2014, PDIP dilampaui Gerindra. Ini temuan yang menarik, ya, pada awal bulan Desember ini, dengan Gerindra di angka 19,5 persen. Disusul PDIP 19,3 persen," kata Peneliti LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas dalam paparannya secara daring, Selasa, 19 Desember 2023.
Kemudian, kata Hanggoro, partai politik yang elektabilitasnya naik menduduki posisi ketiga ialah Partai Golkar dengan angka 11,6 persen, disusul Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 7,7 persen, PKS 7,3 persen, dan Partai Nasdem 5,8 persen.
Hanggoro juga menyebut elektabilitas PDIP mengalami fluktuasi atau naik turun dari awal Januari hingga November 2023. PDIP masih unggul sampai bulan Oktober 2023 dibandingkan dengan partai Gerindra.
"Pada bulan Januari, PDIP di angka 22,7 persen, Gerindra di 11,2 persen. Berturut-turut kemudian terjadi koreksi sempat naik turun, Oktober 22 persen dan sekarang 19,3 persen," kata Hanggoro.
"Kemudian, Gerindra di Januari 11,2 persen, turun bulan Mei 8,9 persen, naik lagi 9,1 persen di bulan Juni dan sekarang di 19,5 persen," katanya.
Di sisi lain, kata Hanggoro, data yang diperoleh lembaganya sewaktu-waktu dapat berubah menjelang kontestasi pemilu digelar pada Februari 2024.
"Bagaimana tingkat partisipasi pemilih dapat dioptimalkan dan golputnya ditekan. Ini tentunya akan mempengaruhi perolehan suara partai tersebut," katanya.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada periode 20 November hingga 3 Desember 2023. Sementara untuk metode sampling yang digunakan ialah multistage random sampling. Responden yang berpartisipasi dalam survei itu sebanyak 1.200 responden.
Sementara itu, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengambilan survei LSI Denny JA ini dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.