Profil Alamsyah Saragih, Panelis Debat Pilpres Kedua
- Istimewa
Jakarta – KPU RI telah menetapkan 11 pakar sebagai panelis, untuk debat kedua yang akan diselenggarakan pada 22 Desember 2023. Debat kedua ini untuk calon wakil presiden (cawapres). Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, mengatakan kesebelas nama panelis tersebut dari berbagai macam latar belakang.
Mereka akan merumuskan pertanyaan kepada kandidat seputar ekonomi yang berfokus pada ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan. Salah satu panelis ialah Alamsyah Saragih yang pernah menjadi Anggota Ombudsman RI, berikut profilnya:
Profil A Alamsyah Saragih
Alamsyah dikenal sebagai pakar keterbukaan publik. Jabatan publik terakhirnya merupakan Anggota Ombudsman RI Periode 2016-2020. Sebelumnya, dia merupakan Ketua Komisi Informasi Pusat RI Periode 2009-2013.
Alamsyah juga lama berkarier di lembaga nonpemerintah seperti di Asosiasi Permukiman Kooperatif (ASPEK), Initiative for Local Governance (ILGR), dan The World Bank pada 2002-2008.
Adapun tema yang akan dibahas dalam debat nanti meliputi ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Berikut daftar nama 11 panelis debat kedua Pilpres 2024.
- Alamsyah Saragih (Anggota Ombudsman RI Periode 2016-2020)
- Adhitya Wardhono (Ekonom dan Pengajar FEB Universitas Jember)
- Agustinus Prasetyantoko (Ekonom dan Rektor Universitas Katolik Indonesia Alma Jaya 2015-2023)
- Fausan Ali Rasyid (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
- Hendri Saparini (Pendiri dan Ekonom CORE Indonesia)
- Hyronimus Rowa (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi IPDN)
- Poppy Ismalina (Associate Professor di Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM)
- Retno Agustina Ekaputri (Rektor Universitas Bengkulu 2021-2025)
- Suharnomo (Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro)
- Tauhid Ahmad (Direktur Eksekutif INDEF dan Dosen FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta)
- Yose Rizal Damuri (Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies/CSIS)