Tebus Ijazah 2 Siswa Depok yang Ditahan Sekolah, Idris Sandiya Bilang Begini

Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Idris Sandiya
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Depok – Wakil ketua DPW Nasdem Jawa Barat Idris Sandiya membantu menebus Ijazah siswa SMA di Depok yang ditahan pihak sekolah karena tunggakan biaya sekolah. Siswa tersebut adalah Radja Effendy dan Raoul Alfath, warga Pancoranmas, Kota Depok.

Idris yang juga dikenal sebagai pengusaha ini mengungkapkan, apa yang dilakukannya lebih sebagai panggilan jiwa yang tak boleh berhenti peduli kepada sesama. Disamping itu, ia juga ingin mengajari anak dan keluarga agar selalu memiliki kepekaan dan kepeduliaan sosial.

Politikus Nasdem Idris Sandiya bantu 2 siswa di Depok tebus Ijazah

Photo :
  • Dok. Istimewa

Terkait dengan posisinya sebagai calon anggota DPR RI, Idris mengaku tidak menampik bahwa dirinya butuh dukungan suara. Namun, yang jauh lebih penting, adalah meluruskan niat maju sebagai Caleg itu bukan untuk mengeruk kekayaan seperti dengan korupsi, tapi justru untuk bisa memberi manfaat buat sebanyak-banyaknya orang.

“Terkait masalah ini, mohon bukan hanya mendukung, tapi juga mengawal saya, agar saya tidak melenceng dan selalu berada dalam rel yang benar. Karena kalau untuk urusan pribadi dan keluarga, meski relatif, rasanya saya sudah cukup dan tak perlu korupsi,” kata Idris dalam keterangan yang diterina, Senin 18 Desember 2023.

Menurut Idris, kasus Effendy dan Raoul, harusnya menjadi cermin bacaan buat kita, bahwa masih banyak orang yang harus dibantu. "Jika uang negara tidak dikorupsi, mungkin tak perlu lagi ada siswa yang nunggak bayaran sekolah sehingga ijazahnya ditahan. Negara harusnya hadir disitu," kata Idris

Sebagaimana diketahui, kedua siswa tersebut tidak mendapatkan ijazah setelah lulus dari bangku sekolah lantaran tunggakan biaya pendidikan yang belum terbayarkan. Radja Effendy, ijazahnya masih tertahan sejak tahun 2018. Sementara Raoul Alfath sudah hampir tiga tahun belum menerima ijazah.

Radja Effendy mengaku sangat sedih karena sejak lulus sekolah, ia tidak bisa melamar kerja karena ijazahnya masih ditahan pihak sekolah.

DPR Pilih 5 Pimpinan dan Dewas KPK Lewat Mekanisme Voting

“Sebagai siswa, saya pasti sedih. Saat yang harusnya senang lulus sekolah, ternyata belum bisa terima ijazah karena masih nunggak bayar. Sementara, saya tak mungkin memaksa orang tua yang kerjanya tukang parkir untuk melunasi itu,” kata Effendy di rumahnya.

Pengakuan sama juga diungkapkan Raoul yang baru dua minggu kerja di percetakan. “Buat saya, lulus sekolah saja sudah bagus. Bagaimana mungkin saya paksa orang tua yang kerjanya hanya penjaga pintu rumah untuk bayar tunggakan sekolah. Makanya, tiap hari saya melamar kerja. Alhamdulillah, diterima di percetakan meski tanpa ijazah,” ungkapnya sambil menyeka air mata.

Hari Ini, DPR Akan Tetapkan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK Periode 2024-2029


Source : Istimewa

Oleh karena itulah, Effendy dan Roul mengaku sangat terharu hingga meneteskan air mata, saat salah satu calon anggota DPR RI, Idris Sandiya tiba-tiba datang ke rumahnya membawa kabar gembira. Disaksikan kedua orang tua mereka, Caleg DPR RI nomor urut 1 dari Nasdem ini memberikan bantuan biaya untuk menebus ijazahnya yang masih ditahan pihak sekolah.

Raker dengan DPR, Menhut Tegaskan Tak Segan Cabut Izin PPKH Perusahaan Nakal

“Ya Allah, sungguh tidak menyangka hari ini saya kedatangan tamu penting yang membawa kabar gembira. Atas nama pribadi, kedua orang tua, dan mewakili masyarakat kecil disini, saya haturkan terima kasih kepada Pak Idris atas kepeduliannya. Semoga Allah SWT bukakan pintu kemudahan buat beliau,” kata Raoul.

Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo

Komjen Setyo Budiyanto Terpilih jadi Ketua KPK, Yudi Purnomo: Ada Tugas Berat Memulihkan Kepercayaan Publik

Setyo Budiyanto pernah bertugas sebagai Direktur Penyidikan KPK tahun 2020.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024