Legislator PKS: AS Telah Mati Rasa Kemanusiaannya di Mata Dunia

Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini
Sumber :
  • Dok. PKS

Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini mengecam keras atas sikap veto Amerika Serikat terhadap Resolusi Gencatan Senjata Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan kekerasan di Gaza Palestina

ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Begini Reaksi Joe Biden

Dengan veto tersebut, kata Jazuli, meski disponsori 102 negara, DK PBB gagal menghasilkan resolusi.

“Kondisi di Gaza sudah sangat memprihatinkan sehingga butuh intervensi kemanusiaan dari dunia. Fraksi PKS DPR sangat menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan dalam mengadopsi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza meskipun lebih dari 102 negara, termasuk Indonesia, ikut mensponsori resolusi tersebut,” kata Jazuli dalam keterangannya diterima awak media, Jakarta, Senin, 18 Desember 2023.

Israel Batalkan Kunjungan Menlu Belanda ke Tel Aviv gegara Dukung Netanyahu Ditangkap

VIVA Militer: Serangan udara militer Israel ke kota Rafah, Palestina

Photo :
  • aljazeera.com

Saat dunia sudah begitu perih melihat kekejaman agresi Israel dan begitu banyaknya korban sipil yang jelas mengarah pada genosida, Jazuli heran AS justru ingin hal itu terus berlangsung.

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

“18 ribu lebih korban jiwa rakyat Palestina, di mana 8.000 lebih terdiri dari anak-anak dan 6.200 perempuan meninggal dunia. Pantas kita bertanya di mana rasa kemanusiaan AS? Di mana pembelaan hak asasi manusia yang selama ini diagung-agungkan dan dijadikan agenda global politik luar negeri AS? Kita sangat kecewa AS telah mati rasa kemanusiaannya di mata dunia,” kata politikus PKS tersebut. 

Menurut Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI ini, apa yang dilakukan AS sangat ironi. Ia menambahkan, negara kampium demokrasi yang katanya membela hak asasi manusia justru memveto resolusi kemanusiaan untuk menghentikan perang dengan korban jiwa sipil begitu besar. Padahal, korban di depan mata dunia terdiri dari anak-anak, perempuan, dan orang tua seolah tiada artinya di mata AS.

“Apa yang dilakukan AS dan negara-negara pendukung agresi tidak mencerminkan penghormatan terhadap Piagam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang baru saja diperingati PBB sebagai hari HAM Dunia 10 Desember lalu,” kata Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia (IIFP) ini.

VIVA Militer: Ledakan akibat serangan udara militer Israel di Gaza, Palestina

Photo :
  • mirror.co.uk

Anggota DPR Dapil Banten tersebut tidak yakin veto AS mencerminkan padangan politik mayoritas masyarakat AS. Sebaliknya, dirinya melihat veto ini merupakan kepentingan politik pemerintah AS di bawah Joe Biden yang membabi buta mendukung apapun yang dilakukan Israel.

Menurut Jazuli, dunia menyaksikan untuk kesekian kalinya AS telah nyata-nyata melakukan standar ganda dalam melihat persoalan HAM dan kemanusiaan. Dirinya juga meyakini bahwa ketertiban dan perdamaian dunia tidak mungkin terwujud jika negara-negara dunia apalagi yang memiliki power besar terus menerapkan standar ganda.

“Kita sampaikan dengan tegas bahwa Indonesia tetap dan terus berada di belakang rakyat Palestina, membela hak hidup rakyat Palestina, dan berjuang agar Palestina merdeka dan berdaulat. Stop agresi. Stop genosida. Untuk itu, atas nama kemanusiaan dan HAM, gencatan senjata harus diwujudkan segera tak peduli veto AS,” katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya