Mahfud MD Menapaktilasi Pesantren yang Pernah Disinggahi Gus Dur dan Ayahnya
- Instagram Mahfud MD
Bandung - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD dalam dua terakhir “menggempur” wilayah Jawa Barat. Setelah ke Garut, Tasik, dan Ciamis, pada Sabtu, 16 Desember 2023, Mahfud melanjutkan kunjungannya ke Bandung.
Tujuan pertama titik pertama yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren Sirnamiskin. Mahfud yang datang pukul 08.15 WIB, langsung disambut pengasuh Pondok Pesantren KH. Achmad Syaiful Rizal dan Rais Syuriah NU Kota Bandung KH Ateng Muhaimin. Mahfud dikalungi kain bernuansa putih dengan corak batik berwarna merah oleh Achmad Syaiful.
Mengenakan batik warna merah, kedatangan Mahfud disambut dengan lantunan selawat dari para santri.
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD mengunjungi sekaligus menapaktilasi
- Instagram Mahfud MD
Rupanya Mahfud punya alasan khusus mengunjungi ponpes Sirnamiskin. Pondok pesantren itu, katanya, menjadi salah satu saksi sejarah perjalanan para kiai Nahdlatul Ulama (NU). KH Hasyim dan KH. Ahmad Dimyati menjadi pendorong pendirian pesantren tersebut.
Selain itu, KH. Wahid Hasyim juga kerap ke Pesantren Sirnamiskin. Pun Gus Dur, waktu kecilnya juga pernah di sana. “KH. Syaiful Rizal juga teman saya," ujar Mahfud di Pondok Pesantren Sirnamiskin.
Pesantren ini, kata Mahfud, kerap menjadi tuan rumah jika NU punya tamu-tamu penting. Pesantren tersebut juga dekat dengan Gus Dur. “Jadi, kami ini semacam napak tilas pesantren yang dekat dengan Gus Dur. Apalagi hari ini (Sabtu) haul Gus Dur, sedang haul Gus Dur," kata Menko Polhukam itu.
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD mengunjungi sekaligus menapaktilasi
- IST
Mahfud memiliki harapan besar kepada setiap santri-santri di tiap pesantren. Menurut dia, santri memiliki syariah yang penuh dengan kedamaian untuk membangun negara. “Saya berharap dari pesantren akan lahir kader bangsa yang demokratis dan berwawasan syariah yang penuh kedamaian, kerukunan dan persaudaraan," kata dia.
Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros
Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.
