Dituding Jual Kesengsaraan Bawa Ayah Korban Penembakan di Debat Capres, Timnas Amin Beri Penjelasan
- ANTARA/Khaerul Izan
Jakarta – Ketua Dewan Pakar Timnas Amin, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, Hamdan Zoelva, memberi penjelasan kenapa dalam debat perdana capres pada 12 Desember 2023, mereka turut membawa orangtua dari almarhum Harun Al Rasyid.
Hamdan membantah bahwa Anies membawa orangtua Harun untuk menjual sebuah kesengsaraan. Harun sendiri menjadi korban penembakan pada 2019. Pasca pemilu presiden atau pilpres. Anies menyebut, kalau Harun adalah pendukung Prabowo Subianto yang pada pemilu itu menggandeng Sandiaga Uno sebagai cawapres.
"Bukan, bukan (menjual kesengsaraan). Jadi, untuk membangun awareness bahwa ada kejadian yang tidak terselesaikan," ujar Hamdan kepada wartawan, dikutip Jumat 15 Desember 2023.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi atau MK, itu menjelaskan bahwa orangtua Harun dihadirkan bertujuan untuk menyampaikan bahwa masih ada kasus HAM yang belum tuntas. Menurutnya hal itu akan menjadi pembelajaran bagi pemerintah yang akan datang.
"Kejadiannya, untuk membangun awareness kita sebagai bangsa bahwa ada ketidakadilan yang belum terselesaikan. Itu menjadi pembelajaran bagi siapa pun di pemerintahan yang akan datang," ungkapnya.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyindir calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto saat memaparkan visi-misinya di debat pertama pemilihan presiden.
Anies menyebut hari ini ada seorang ayah bernama Didin hadir melihat debat pilpres pertama di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Didin, kata Anies, adalah ayah dari pemuda bernama Harun Al Rasyid.
"Dan tidak kalah penting, hadir bersama saya di sini ayahnya Harun Al Rasyid," ujar Anies, Selasa, 12 Desember 2023.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkap bahwa Harun sudah meninggal dunia. Anies menyebut bahwa Harun merupakan pendukung Prabowo di Pilpres 2019 lalu.
"Harun adalah adalah anak yang meninggal pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil pemilu," ucapnya.
Anies menuding, tidak ada kejelasan atas kematian Harun. Ketidakjelasan itu terjadi hingga hari ini. "Apa yang terjadi? dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan," katanya lagi.
Untuk itu, Anies menambahkan, pihaknya akan mendedikasikan diri untuk mengembalikan marwah hukum ke tempat yang paling tinggi. “Termasuk menyangkut ASN dan TNI Polri,” tutupnya.