Sekjen PKB Kukuhkan 2 Ribu Emak-emak jadi Jubir Amin
- PKB
Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa atau DPP PKB, M.Hasanuddin Wahid, mengukuhkan sekitar 2 ribu emak-emak di Malang untuk menjadi juru bicara atau jubir pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar atau Amin.
Pengukuhan dilakukan, sekaligus dalam rangka konsolidasi bertahap selama 2 hari sejak Rabu kemarin hingga Kamis 14 Desember 2023. Hadir juga Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur, Hikmah Bafaqih.
"Suara perempuan ini besar, loyal dan tinggi di Malang Raya. Sejumlah aktivis perempuan Nahdliyyin, aktivis pergerakan mengusulkan kepada kami untuk memilih aktivis di desa emak-emak di desa. Kemudian dari situ kami mengumpulkan mereka," ujar M Hasanudin Wahid, dalam keterangan persnya, Kamis 14 Desember 2023.
Dia mengaku, antusiasme emak-emak ini untuk menjadi jubir pada pasangan capres-cawapres nomor urut 1 itu sangat tinggi. Sehingga mereka banyak yang mendaftarkan diri.
"Alhamdulillah hingga saat ini terkumpul 2 ribu orang emak-emak dari seluruh kelurahan maupun desa yang ada di Malang Raya," kata Cak Udin, sapaan akrabnya.
Maka untuk semakin memantapkan para jubir emak-emak ini, mereka dibekali dengan pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh partai.
"Mereka kami latih bagaimana jadi jubir di desa untuk pasangan Anies-Muhaimin," terangnya.
Terhadap antusiasme tersebut, pihaknya merasa senang dan mengapresiasi. Apalagi yang bersemangat ini adalah kaum perempuan.
"Kami meyambut gembira, ada perempuan-perempuan yang tangguh mengkampanyekan Amin di desanya masing-masing," terangnya.
Koordinator Jubir Emak-emak Malang Raya Pasangan Amin, Siti Fatimah, menegaskan mereka siap untuk berpartisipasi di Pilpres 2024 ini. Terutama untuk memenangkan pasangan yang diusung Koalisi Perubahan tersebut.
"Kami sudah memiliki Grup WhatsApp dan media sosial untuk menyampaikan visi misi pasangan Amin dan hasil debat kemarin," katanya. Dia mengaku bisa memaksimalkan suara sebesar 60 persen untuk Amin di Malang Raya.
Tegur Hasbiallah Ilyas, Petinggi PKB: OTT Bukan Kampungan tapi Instrumen yang Masih Diperlukan
Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas jadi sorotan gegara omongannya yang menyudutkan OTT KPK.
