TKN: Prabowo Ingatkan Anies Soal Kelahirannya dari Proses Demokrasi
- dok. Istimewa
Jakarta – Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran menilai tinggi performa debat Calon Presiden Prabowo Subianto dalam debat pertama Pemilihan Presiden yang berlangsung tadi malam di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Selasa malam (12/12). Menurut Ketua TIm Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, penampilan Prabowo Subianto memperlihatkan dirinya sebagai sosok yang tampil apa adanya, namun juga tegas pada hal yang prinsip.
“Alhamdulillah (kami) puas. Selain tenang dan tampil apa adanya, Pak Prabowo juga memperlihatkan dengan tegas bahwa demokrasi adalah prinsip dasar bagi beliau” jelas Budisatrio kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/12).
Sikap pro demokrasi Prabowo tersebut, menurut Budisatrio, terlihat jelas saat Prabowo menegaskan fakta saat Capres Anies Baswedan mempertanyakan tentang proses demokrasi di Indonesia.
“Pak Prabowo mengingatkan Pak Anies bahwa beliau sebagai pemimpin lahir dari proses demokrasi. Dan hari ini-pun beliau (Anies) dalam proses kontestasi demokrasi. Menurut kami aneh jika seorang Capres tidak mempercayai proses yang sedang dia jalani. Demokrasi tidak boleh dirusak oleh kepentingan jangka pendek” terangnya.
Budisatrio juga menjelaskan bahwa Prabowo Subianto tetap berpegang teguh pada demokrasi, mengakui pilihan rakyat, meski sudah berulang kali kalah dalam kontestasi Pilpres.
“Ini memperlihatkan Pak Prabowo ini adalah seorang pejuang demokrasi. Beliau memilih jalan politik dengan pemilihan umum. Membangun partai dari nol, serta memberikan jalan dan wadah untuk calon-calon pemimipin bangsa lewat Pemilu dan Pilkada. Ini fakta yang tak terbantahkan.” urainya.
Salah satu keunggulan lain dari penampilan Prabowo pada debat pertama, menurut Budisatrio, adalah tampil dengan apa adanya dan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat.
“Seperti yang kita tahu, dan dari sekian debat, Pak Prabowo ini tidak bisa berpura-pura. Beliau selalu tampil apa adanya, dan bicara dengan bahasa yang masyarakat pahami. Kami percaya , masyarakat mencari pemimpin yang bisa prinsip yang jelas dan bicara dengan bahasa yang sederhana.” jelasnya.
Terkait apakah hasil debat akan berpengaruh terhadap elektabilitas Pasangan Calon Presiden, Budisatrio menyerahkan hal tersebut kepada masyarakat.
“Debat bukanlah hal yang baru, masyarakat kita sudah melihat belasan bahkan puluhan debat presiden sebelumnya. Terpilihnya seorang calon menjadi presiden bukan ditentukan oleh kata-kata yang disampaikan dari debat saja. Tapi kepercayaan masyarakat pada rekam jejak, dan kesesuaian dan perkataaan. Itu akan terjawab tanggal 14 februari nanti.” tutupnya.