Prabowo ke Ganjar: Orang-orang yang Dulu Katanya Saya Culik, Sekarang Membela Saya

Debat Capres-Cawapres Pertama Prabowo Subianto
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mengatakan orang-orang yang diisukan menjadi korban penculikan dirinya kini telah berada di pihaknya. Para korban yang diisukan itu juga kata Prabowo membelanya saat ini.

Pemerintah Inggris Umumkan Dukung Indonesia Gabung OECD

Hal itu dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo soal isu pelanggaran HAM dalam debat capres 2024 di Kantor KPU RI, Selasa, 12 Desember 2023.

Awalnya, Ganjar menyinggung soal berbagai kasus pelanggaran HAM berat. Dia bertanya apakah Prabowo akan membereskan kasus pelanggaran HAM itu dan membuat pengadilan HAM jika menjadi Presiden RI periode 2024-2029.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

"Apakah akan membuat pengadilan HAM dan membereskan rekomendasi DPR? Di luar sana menunggu banyak ibu-ibu, apakah bapak bisa membantu menemukan di mana kuburnya yang hilang agar mereka bisa berziarah?" tanya Ganjar ke Prabowo.

Debat Capres-Cawapres Pertama

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Ketum Kadin Anindya Ungkap Prabowo Bakal Umumkan Kesepakatan RI dengan Perusahaan Besar di Inggris

Prabowo lantas menjawab, bahwa pelanggaran HAM itu kini telah ditangani oleh cawapres Ganjar sekaligus Menkopolhukam, Mahfud MD. Dia juga menegaskan bahwa dirinya merupakan salah satu orang yang keras dalam membela HAM.

"Saya merasa bahwa saya yang sangat keras membela hak asasi manusia. Nyatanya, orang-orang yang dulu ditahan, tapol-tapol, yang katanya saya culik, sekarang ada di pihak saya, membela saya," kata Prabowo.

Prabowo lantas meminta Ganjar untuk mengecek dan meminta data kepada Kapolda berapa jumlah orang hilang di DKI Jakarta tahun ini. Dia juga meminta Ganjar untuk tidak mempolitisasi masalah pelanggaran HAM. "Jadi masalah HAM, jangan dipolitisasi Mas Ganjar, menurut saya," jelasnya. 

Prabowo Kurang Tegas

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengajukan pertanyaan kepada calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengenai komitmennya terhadap penyelesaian pelanggaran HAM berat di Indonesia. Ganjar memberikan dua pertanyaan kepada Prabowo.

Pertama, kata Ganjar, berkaitan dengan komitmen Prabowo membuat pengadilan HAM dan yang kedua mencari kuburan korban penculikan kasus pelanggaran HAM berat.

Prabowo kemudian menunjuk kasus pelanggaran HAM yang disebutkan Ganjar itu ada yang ditangani oleh Menteri Koordinator Bidang, Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD yang kini jadi cawapres Ganjar.

"Pak Ganjar tadi justru Anda sebut tahun 2009 kan? Jadi sekian tahun yang lalu kan? Dan masalah ini ditangani justru oleh wakil presiden Anda ya? Jadi apa lagi yang mau ditanya kepada saya? Saya sudah menjawab berkali-kali ada rekam digitalnya. Saya sudah jawab berkali-kali tiap 5 tahun kalau polling saya naik ditanya lagi soal itu. Bapak tahu data nggak? Bapak tanya ke Kapolda tahun ini berapa orang hilang di DKI? Tahun ini. Ada mayat yang diketemukan Baru beberapa hari lalu dan sebagainya, come on Mas Ganjar," kata Prabowo  

Setelah Prabowo menjawab pertanyaan itu, Ganjar merasa tak puas. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu kemudian menyebut Prabowo tak tegas.

"Pak Prabowo ini punya ketegasan yang luar biasa, tapi sayang pada dua jawaban itu sama sekali tidak punya ketegasan. Kenapa saya sampaikan? Pertanyaan saya sebetulnya satu, apakah kalau bapak jadi presiden akan membuat pengadilan HAM? Kedua, apakah bapak bisa menemukan, menunjukan, membantu kepada keluarga, agar mereka bisa berziarah, dua ini sama-sama tidak dijawab," ucap Ganjar.

"Lho kok dibilang saya tidak tegas? Saya tegas akan menegakkan hak asasi manusia. Masalah yang bapak tanyakan agak tendensius. Kenapa yang 13 orang hilang pada saat itu ditanya kepada saya? Itu tendensius Pak Ganjar dann wakil bapak yang mengurusi  ini selama ini. Jadi kalau memang keputusannya mengadakan pengadilan HAM, ya kita adakan pengadilan HAM, gak ada masalah," timpal Prabowo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya