Undecided Voters di Pilpres 2024 Bertambah, Hasto Ungkap Intimidasi Penyebabnya
- Istimewa
Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan intimidasi menjadi penyebab undecided voters (pemilih galau) dalam Pilpres 2024 semakin bertambah.
Diketahui, elektabilitas capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Anjlok dalam survei terbaru Litbang Kompas, serta jumlah undecided voters bertambah pesat.
"Sebenarnya kalau kita lihat dukungan rakyat kan sangat kuat, hanya memang kita akui banyak intimidasi. Sehingga menyebabkan undecided, bahkan unspoken voters itu juga cukup banyak," ujar Hasto di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Desember 2023.
Di sisi lain, ia belum mau menjelaskan secara detail terkait intimidasi yang dialaminya. Ia hanya memberikan contoh Ketua BEM UI Melki Sedek Huang yang rumahnya sempat didatangi polisi usai mengkritik pemerintah.
"Itu mahasiswa loh, masa mahasiswa diintimidasi. Apalagi partai politik yang memberikan dukungan, tetapi kekuatan undecided dan unspoken voters ini yang akan semakin kuat bergerak," katanya.
Hasto berharap dengan adanya debat perdana capres malam ini, para pemilih galau dapat menentukan pilihannya. Sehingga, pundi-pundi suara Ganjar-Mahfud dapat kembali naik.
"Rakyat sudah cerdas, sehingga undecided dan unspoken voters ini lah yang akan menjadi penentu di dalam pemilu ke depan," pungkasnya.
Sebagai informasi, Survei terbaru yang dirilis Kompas menunjukkan bahwa elektabilitas paslon Prabowo-Gibran berada di puncak dengan perolehan 39,3% suara, mengungguli Anies-Muhaimin yang memperoleh 16,7?n Ganjar-Mahfud dengan 15,3% suara.
Berdasarkan perolehan itu, jarak keterpilihan antara Prabowo dan Anies yang semula 12,1% pada periode Agustus 2023, sekarang menjadi 22,3%.
Begitupun terjadi pada perolehan suara untuk Prabowo yang juga menang atas Ganjar. Pada periode Agustus lalu, Ganjar unggul 2,8% tetapi kini posisinya terbalik, Prabowo lebih unggul melejit dengan perbedaan mencapai 21,7% suara.
“Ganjar yang sebelumnya unggul tipis atas Prabowo dengan selisih 2,8% sekarang posisinya terbalik, lebih unggul Prabowo dengan jarak keterpilihan mencapai 21,7%,” tulis Survei Kompas, dikutip Senin, 11 Desember 2023.
Paslon Prabowo-Gibran unggul di hampir semua kategori sosio-demografis responden. Elektabilitasnya pun menonjol di semua kategori usia, khususnya pada kalangan generasi (17-25 tahun) yang mencapai 54,5%.
Survei Kompas dilakukan pada 29 November-4 Desember 2023. Wawancara berlangsung secara tatap muka terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Margin of error +/- 2,65?ngan tingkat kepercayaan 95%.
Litbang Kompas juga menjelaskan melebarnya jarak elektabilitas Prabowo dan Ganjar, tidak lepas dari terbelahnya dukungan yang terjadi pada pemilih PDI-P dan pemilih Jokowi. Suara loyalis PDI-P pada 2019 yang mendukung Ganjar anjlok hingga 20%.
Soliditas dukungan dari orang-orang yang pada Pemilu 2019 memilih PDI-P kepada Ganjar yang pada Agustus 2023 mencapai 60,6 persen sekarang tinggal 40,7 persen.
Sebaliknya, survei Litbang Kompas melihat pemilih PDI-P yang memberikan suaranya kepada Prabowo cenderung meningkat. Mulanya hanya 22,1%, kini menjadi 35,1%. Mereka juga menilai partai pendukung Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran semakin solid.