Pemilih Loyal Jokowi di 2019 Bisa Suntik Suara Prabowo-Gibran, Ini Alasannya
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Lembaga survei Indonesia Survey Center (ISC) melaporkan hasil riset terbarunya terkait angka keterpilihan dari tiga pasangan capres cawapres yang merupakan kontestan Pilpres 2024. Dari temuan ISC, duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul.
Peneliti senior ISC, Chairul Pane menjelaskan dari hasil riset pihaknya, duet Prabowo-Gibran yang merupakan pasangan capres cawapres nomor urut dua itu meraup 44,4 persen. Kemudian, disusul Ganjar Pranowo - Mahfud MD dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar yang punya selisih persentase tipis, yakni hanya 0,5 persen.
"Pasangan Prabowo-Gibran memenangkan pertarungan dengan memeroleh 44,4 persen. Sementara, elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud dengan Anies-Muhaimin hanya terpaut 0,5 persen saja. Bukan tidak mungkin posisi paslon Ganjar-Mahfud sudah tersalip paslon Anies-Muhaimin," kata Chairul Pane, dalam paparan rilisnya dikutip pada Selasa, 12 Desember 2023.
Dia menambahkan, dari hasil survei yang dilakukannya, ditemukan data mayoritas responden merupakan pemilih Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019. Angka itu sebanyak 47,8 persen. Sementara, yang memilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 33,1 persen. Lalu, yang golput dan tak bisa memilih sebanyak 3,9 persen.
Chairul menuturkan berdasarkan hal itu, pemilih Jokowi di 2019 lalu sebenarnya lebih banyak mendukung duet Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 nanti. Dia mengatakan demikian karena beberapa faktor yang bisa ditangkap.
Dia menyebut pertama adalah narasi yang digunakan Prabowo-Gibran adalah melanjutkan program kepemimpinan Jokowi yang sudah memimpin Indonesia selama 2 (dua) periode.
"Paslon Prabowo-Gibran berhasil meraih simpati publik yang merasa puas kepada kinerja Jokowi karena narasi yang dikembangkan melanjutkan prestasi yang telah ditorehkan Jokowi selama dua periode kepemimpinannya," ujarnya.
Selain itu, ia menyinggung sikap politik Prabowo Subianto yang mau melakukan rekonsiliasi dengan Jokowi pasca rivalitas di Pilpres 2019. Kata dia, pemilih loyal Prabowo jelas akan memilih Prabowo lagi di 2024. Sementara, pemilih loyal Jokowi juga akan ikut mendukubg Prabowo karena apresiasi terhadap sikap Prabowo tersebut.
"Dari hasil survei ini terlihat jelas sekali di mana baik pemilih loyal Jokowi dan pemilih loyal Prabowo 2019 memberikan sentimen positif terhadap pemerintahan Jokowi," jelasnya.
"Dan, bersamaan dengan itu telah bersama memilih paslon Prabowo-Gibran untuk melanjutkan program pemerintahan Jokowi," lanjut Chairul.
Kemudian, faktor lainnya yang jadi sebab tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran karena kekuatan partai politik pengusung. Menurut dia, setidaknya, ada 4 partai parlemen seperti Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, Golkar. Lalu, empat partai non parlemen antara lain Partai Garuda, PSI, PBB, dan Gelora.
"Koalisi parpol yang mengusung Prabowo-Gibran juga berhasil menghimpun koalisi yang besar tentu dengan ceruk suara yang besar pula," tuturnya.
Survei terbaru ISC ini dilakukan dalam kurun waktu 25 November - 4 Desember 2023. Sebanyak 2.200 responden di 38 provinsi di Indonesia dilibatkan dalam survei.
Metode yang digunakan dalam survei adalah multistage random sampling. Pun, angka tingkat kepercayaan dalam survei 95 persen dengan margin of error (MoE) 2,09 persen.