TKN Sindir Program 'KTP Sakti' Ganjar-Mahfud: Enggak Usah Buat Ide Aneh-aneh
- Dok.Istimewa
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyindir program yang diperkenalkan pasangan capres-cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Program yang dimaksud bernama KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia atau KTP Sakti.
Program itu kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan layanan pemerintah. Kata dia, warga penerima manfaat cukup menunjukkan KTP Sakti, maka semua pelayanan akan mudah diperoleh.
"Ada kartu sehat, kartu Indonesia pintar, kartu PKH, ada program satu keluarga satu sarjana. Semua cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk Indonesia Raya kita, ini dinamakan KTP Sakti," kata Hasto di Lebak, Banten.
Melihat program itu, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid mengingatkan kubu Ganjar-Mahfud untuk tidak membuat ide aneh. Dia meminta kubu Ganjar-Mahfud untuk melanjutkan program yang sudah dijalankan pemerintah saat ini.
"Enggak usah buat ide yang aneh-aneh, yang ada saja dijalankan sudah baik," kata Nusron kepada wartawan di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Senin, 11 Desember 2023.
Nusron lantas menyinggung soal kasus KTP yang sempat ramai di Indonesia beberapa tahun lalu. Kata dia, ada beberapa pihak yang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus yang berkaitan dengan KTP itu.
Adapun calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menjadi salah satu pihak yang sempat diperiksa KPK terkait kasus KTP. Ganjar saat itu diperiksa untuk berkas perkara tersangka lain.
Eks Gubernur Jawa Tengah itu mengaku dikonfirmasi penyidik mengenai pembagian uang e-KTP di Komisi II DPR. Saat itu, Ganjar adalah pimpinan Komisi II.
"KTP Sakti mau dihidupkan, ada KTP Sakti, nanti proyek lagi, nanti kalau sudah proyek ujung-ujungnya digigit lagi. Ingat loh, ada pihak-pihak tertentu bahkan paslon tertentu yang pernah diperiksa KPK gara-gara KTP-KTP beginian," ungkapnya.