Elektabilitas Ganjar-Mahfud Anjlok di Survei Kompas, Hasto PDIP Jawab Begini

Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 KPU RI
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Cilegon - Hasil survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan kalau suara capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, anjlok. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, angkat bicara.

"Ya survei itu kan sangat dinamis itu kan di Jawa Tengah (Jateng) kami baru saja instal pasukan," ujar Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Kabupaten Cilegon, Senin, 11 Desember 2023.

Dalam survei Litbang Kompas, pasangan Ganjar-Mahfud memang dinyatakan menang di Jawa Tengah dari  kedua kompetitornya. Namun, di provinsi lain Ganjar-Mahfud kalah dari dua pasangan tersebut.

Hasto mengamini PDIP baru mengumpulkan pengurus DPD di 18 provinsi untuk melakukan konsolidasi terkait pemenangan Ganjar-Mahfud. Para pengurus diinstruksikan bekerja lebih ekstra di wilayah-wilayah kantong PDIP.

"Jadi kemarin 2 hari yang lalu mengumpulkan seluruh DPD PDI Perjuangan, 18 provinsi yang kami menang di 18 provinsi tahun 2019 ini modal yang sangat kuat, nah di Jawa Tengah dilaporkan oleh mas Bambang Pacul," kata dia. 

Tak hanya itu, dalam temuan survei Litbang Kompas terdapat 28,7 persen pemilih yang bimbang menentukan pilihan. Hasto menyatakan pihaknya telah menyusun strategi untuk menggaet suara pemilih yang belum menentukan pilihan capres dan cawapres tersebut.

"Kalau kita lihat dari survei hari ini, itu ternyata yang undecided itu kan masih sangat tinggi, sehingga fokus pada pemilih perempuan, pemilih muda, pergerakan door to door di kampung-kampung, itu akan menjadi kunci kemenangan dan itulah yang dilakukan oleh Pak Ganjar-Mahfud dengan blusukan, tidur di rumah rakyat," jelasnya.

Sebagai informasi, survei terbaru yang dirilis Kompas menunjukkan bahwa elektabilitas paslon Prabowo-Gibran berada di puncak dengan perolehan 39,3% suara, mengungguli Anies-Muhaimin yang memperoleh 16,7 %, Ganjar-Mahfud dengan 15,3 % suara.

Berdasarkan perolehan itu, jarak keterpilihan antara Prabowo dan Anies yang semula 12,1 % pada periode Agustus 2023, sekarang menjadi 22,3 %.

Begitu pun terjadi pada perolehan suara untuk Prabowo yang juga menang atas Ganjar. Pada periode Agustus lalu, Ganjar unggul 2,8 % tetapi kini posisinya terbalik, Prabowo lebih unggul melejit dengan perbedaan mencapai 21,7 % suara.

“Ganjar yang sebelumnya unggul tipis atas Prabowo dengan selisih 2,8 % sekarang posisinya terbalik, lebih unggul Prabowo dengan jarak keterpilihan mencapai 21,7 %,” tulis Survei Kompas, dikutip Senin, 11 Desember 2023. 

Paslon Prabowo-Gibran unggul di hampir semua kategori sosio-demografis responden. Elektabilitasnya pun menonjol di semua kategori usia, khususnya pada kalangan generasi (17-25 tahun) yang mencapai 54,5 %.

Survei Kompas dilakukan pada 29 November-4 Desember 2023. Wawancara berlangsung secara tatap muka terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Margin of error +/- 2,65 % dengan tingkat kepercayaan 95 %.

Litbang Kompas juga menjelaskan melebarnya jarak elektabilitas Prabowo dan Ganjar, tidak lepas dari terbelahnya dukungan yang terjadi pada pemilih PDI-P dan pemilih Jokowi. Suara loyalis PDI-P pada 2019 yang mendukung Ganjar anjlok hingga 20 %.

Soliditas dukungan dari orang-orang yang pada Pemilu 2019 memilih PDI-P kepada Ganjar yang pada Agustus 2023 mencapai 60,6 persen sekarang tinggal 40,7 persen.

Airin Kalah Versi Quick Count Pilgub Banten, PDIP Sebut Anomali dan Bakal Bawa ke MK

Sebaliknya, survei Litbang Kompas melihat pemilih PDI-P yang memberikan suaranya kepada Prabowo cenderung meningkat. Mulanya hanya 22,1 %, kini menjadi 35,1 %. Mereka juga menilai partai pendukung Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran semakin solid.

PKS Ucapkan Selamat ke Anies, Pramono-Rano Berhasil Unggul di Pilkada Jakarta
Edy Rahmayadi-Hasan Basri dan Bobby Nasution-Surya di Debat Pilgub Sumut

Elite PDIP Beberkan Dugaan Kecurangan di Pilgub Sumut, Mau Laporkan ke Bawaslu

Salah satu yang disinggung PDIP adalah penggunaan partai coklat alias parcok untuk memenangkan Bobby Nasution.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024