Elektabilitasnya Anjlok di Bawah Prabowo dan Anies, Ganjar Legowo
- Istimewa
Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo buka suara soal elektabilitasnya bersama calon wakil presiden, Mahfud MD anjlok dalam hasil survei Litbang Kompas, bahkan berada dalam urutan paling bawah. Ganjar mengaku tak mempermasalahkan hasil survei tersebut.
"Tidak apa-apa, jadi sebenarnya ada survei-survei yang lain. Buat kami itu menjadi pemicu saja, agar kita bisa berpacu lebih bagus lagi," kata Ganjar Pranowo kepada wartawan di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun mengaku bahwa pihaknya tengah melakukan konsolidasi di berbagai wilayah dalam rangka pemenangan pasangan calon nomor urut 3. Ia pun mengaku tidak berkecil hati atas hasil survei tersebut.
"Karena waktu masih ada dan konsolidasi sekarang sedang dilakukan. Jadi tidak berkecil hati, tugas kita temui rakyat. Langsung kita berkomunikasi dengan mereka," ucap Ganjar.
Sebagai informasi, Survei terbaru yang dirilis Kompas menunjukkan bahwa elektabilitas paslon Prabowo-Gibran berada di puncak dengan perolehan 39,3% suara, mengungguli Anies-Muhaimin yang memperoleh 16,7?n Ganjar-Mahfud dengan 15,3% suara.
Berdasarkan perolehan itu, jarak keterpilihan antara Prabowo dan Anies yang semula 12,1% pada periode Agustus 2023, sekarang menjadi 22,3%.
Begitupun terjadi pada perolehan suara untuk Prabowo yang juga menang atas Ganjar. Pada periode Agustus lalu, Ganjar unggul 2,8% tetapi kini posisinya terbalik, Prabowo lebih unggul melejit dengan perbedaan mencapai 21,7% suara.
“Ganjar yang sebelumnya unggul tipis atas Prabowo dengan selisih 2,8% sekarang posisinya terbalik, lebih unggul Prabowo dengan jarak keterpilihan mencapai 21,7%,” tulis Survei Kompas, dikutip Senin, 11 Desember 2023.
Paslon Prabowo-Gibran unggul di hampir semua kategori sosio-demografis responden. Elektabilitasnya pun menonjol di semua kategori usia, khususnya pada kalangan generasi (17-25 tahun) yang mencapai 54,5%.
Survei Kompas dilakukan pada 29 November-4 Desember 2023. Wawancara berlangsung secara tatap muka terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Margin of error +/- 2,65?ngan tingkat kepercayaan 95%.
Litbang Kompas juga menjelaskan melebarnya jarak elektabilitas Prabowo dan Ganjar, tidak lepas dari terbelahnya dukungan yang terjadi pada pemilih PDI-P dan pemilih Jokowi. Suara loyalis PDI-P pada 2019 yang mendukung Ganjar anjlok hingga 20%.
Soliditas dukungan dari orang-orang yang pada Pemilu 2019 memilih PDI-P kepada Ganjar yang pada Agustus 2023 mencapai 60,6 persen sekarang tinggal 40,7 persen.
Sebaliknya, survei Litbang Kompas melihat pemilih PDI-P yang memberikan suaranya kepada Prabowo cenderung meningkat. Mulanya hanya 22,1%, kini menjadi 35,1%. Mereka juga menilai partai pendukung Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran semakin solid.