Prabowo Singgung Fenomena Gemoy: Ada Emak-emak Cubit Pipi Saya, Sakit Lagi!

Prabowo berjoget bersama rombongan tim kampanye nasional (TKN) yakni AHY, Rosan
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

Bogor - Calon presiden (capres) nomor urut 2, yaitu Prabowo Subianto mengaku ada emak-emak yang mencubit pipinya dengan keras karena hebohnya fenomena gemoy di Indonesia. 

Wamildan Tsani Ungkap Arahan Khusus Prabowo soal Pengembangan Garuda Indonesia

Diketahui, fenomena gemoy muncul menjelang kontestasi pemilu 2024. Masyarakat menilai Prabowo gemoy karena sering berjoget-joget dan menciptakan suasana politik riang gembira.

Mulanya, Prabowo mengatakan bahwa dirinya dan calon wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka sudah menjalani aktivitas kampanye di beberapa wilayah Indonesia. Prabowo mengaku senang dengan antusias masyarakat menyambut kedatangan mereka.

Gelar Rapimnas, Kadin Bakal Selaraskan Program dengan Asta Cita Prabowo

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto

Photo :
  • Tangkapan layar

"Mas Gibran dan saya dalam beberapa hari ini, kita telah terjun ke banyak daerah, ke banyak titik. Di situ, saya merasakan getaran rakyat kita. Saya merasakan ,harapan rakyat kita. Saya melihat mata mereka, saya melihat antusiasme rakyat kita. Saya merasakan tangan mereka sangat keras," kata Prabowo saat hadiri konsolidasi pendukung di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 10 Desember 2023.

Momen Seskab Teddy Salaman dengan Joe Biden saat Dampingi Presiden Prabowo

Namun, saat dirinya mengunjungi suatu wilayah, ada momen di mana emak-emak mencubit pipinya dengan keras. Hal itu, kata Prabowo, karena adanya fenomena gemoy yang sudah melekat pada dirinya.

"Terutama emak-emak itu. Kalau sudah pegang tidak mau dilepas. Apalagi ada sekarang ini fenomena gemoy-gemoy itu loh. Ada emak-emak yang cubit pipi saya, sakit lagi," kata Prabowo.

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto

Photo :
  • Tangkapan layar

Kendati demikian, Prabowo merasa bahagia dan senang melihat antusias masyarakat kepadanya. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu demokrasi, yang rakyat bisa menyentuh pemimpinnya sendiri.

"Ini lah demokrasi, rakyat ingin menyentuh pemimpin-pemimpinnya saudara-saudara sekalian. Dan saya merasa bahagia, saya tidak merasa tua kalau di tengah rakyat Indonesia," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya