Kelakar Prabowo: Tolong Jangan Panggil Saya Eyang atau Mbah, tapi Mas Bowo

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto
Sumber :
  • Tangkapan layar

Bogor - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto berkelakar bahwa dirinya tak ingin dipanggil eyang atau mbah oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut diungkapkan saat dirinya menghadiri acara konsolidasi pendukung di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pujian PM Kanada Justin Trudeau ke Prabowo: Kepemimpinan Anda Luar Biasa

Prabowo mengaku dirinya merasa muda hingga sekarang. Maka itu, ia tak mau dipanggil eyang atau mbah.

"Saya, dari sejak muda sekarang masih merasa muda. Tolong jangan panggil saya eyang atau mbah. Kalau saya senengnya jangan mas Gibran aja dipanggil mas. Nah, begitu dong. Mas bowo, gitu dong," kata Prabowo Subianto di SICC, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 10 Desember 2023.

Wamildan Tsani Ungkap Arahan Khusus Prabowo soal Pengembangan Garuda Indonesia

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto

Photo :
  • Tangkapan layar

Pria yang berusia 72 tahun itu mengaku akan siap berbakti kepada bangsa dan negara Indonesia. Bahkan, Prabowo siap mati untuk memperjuangan bangsa Indonesia.

Gelar Rapimnas, Kadin Bakal Selaraskan Program dengan Asta Cita Prabowo

"Saudara-saudara, kami siap berbakti kepada bangsa negara dan rakyat Indonesia. Dari sejak muda, saya sudah wakafkan hidup saya utk bangsa dan negara rakyat Indonesia. Dari sejak muda, istilahnya waktu itu, kita siap teken siap mati untuk republik ini," ucap Prabowo.

Di sisi lain, dia merasa gembira atas dukungan yang diberikan masyarakat kepadanya dan Gibran Rakabuming Raka. Ia menganggap dukungan itu sebagai amanah dan tugas.

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto

Photo :
  • Tangkapan layar

"Saya merasa terharu tapi sekaligus bangga melihat merasakan dukungan dari saudara-saudara sekalian. Dukungan kepada saya, dan saudara Gibran saya menerima sebagai penugasan, sebagai amanah, dukungan tersebut kepada kami anggap sebagai tugas," kata Prabowo.

"Kami merasakan bahwa pemimpin itu harus menjadi pelayan rakyat Indonesia," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya