IKN Hanya Untungkan Aparatur Negara Kata Anies, Begini Respons Kepala Otorita
- VIVA/Andrew Tito
Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono menjawab pernyataan calon presiden Anies Baswedan yang menyatakan bahwa proyek ibu kota negara baru itu lebih dirasakan oleh aparatur negara ketimbang rakyat.
Bambang membantah dengan menjelaskan bahwa IKN adalah milik bersama, baik aparatur pemerintah dan juga rakyat Indonesia.
"Kan tadi sudah dijawab sama Prof Bambang (Bambang Brodjonegoro), bahwa ini semua kan memang milik kita bersama. Jadi kita inginkan bahwa semua ini tentu akan memberikan manfaat kepada semua pihak. Karena nusantara didesain sebagai kota untuk semua," kata Bambang dalam keterangannya di Media Center Indonesia Maju, Jakarta, Kamis 7 Desember 2023.
Anies sebelumnya mengkritik IKN saat berbincang dengan Mantan Wamenlu RI dan Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal di acara CIFP 2023.
Anies berpendapat bahwa Indonesia masih punya banyak pekerjaan rumah yang lebih mendesak untuk diselesaikan, daripada harus membangun sebuah kota dengan anggaran raksasa.
"Karena kalau kita lihat manfaat untuk pembangun faskes akan dirasakan oleh seluruh rakyat. Tapi kalau di ini (IKN), akan dirasakan oleh aparat negara yang nanti bekerja untuk negara. Sementara yang perlu kita lakukan ialah negara bekerja untuk rakyat. Ini kan (IKN) fasilitas untuk penyelenggara negara, itu semua," ujar Anies di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Sabtu 2 Desember 2023.
Anies pun menjelaskan pengalamannya dua tahun lalu bertemu dengan seorang wanita paruh baya.
Anies mendengar wanita tersebut melontarkan pertanyaan tentang IKN, dan Anies juga bertanya kepada sang wanita tentang bagaimana tanggapannya terhadap IKN.
"Pak kalau saya, di rumah saya ini anak-anak saya masih perlu uang untuk sekolah, masih harus membiayai kredit motor, masih harus biayai kebutuhan rumah tangga, keuangan saya terbatas, masa saya ambil kredit untuk ambil rumah baru? Saya masih harus menyelesaikan kebutuhan rumah tangga saya. Dalam situasi begitu, masa saya malah bikin rumah baru?" ujar Anies memperagakan jawaban wanita tersebut.
Anies berpendapat bahwa wanita tersebut menjawab dengan sangat bijak dan jawaban tersebut menjadi ilustrasi yang mudah dimengerti, namun mirip dengan kondisi Indonesia ditengah pembangunan proyek IKN.
Bantah Rusak Lingkungan
Sebelumnya, mantan Kepala Bappenas Prof Bambang Brodjonegoro mengklaim pembangunan Nusantara sebagai Ibu Kota Negara (IKN) sama sekali tidak merusak lingkungan dan justru menciptakan hutan hujan tropis yang baru.
"Target pembangunan IKN adalah pemerataan kawasan. Dan blue print-nya IKN justru menciptakan hutan tropis baru," ujar Bambang
Menurutnya dalam proses pembangunannya, IKN memangkas sejumlah hutan industri dan menggantinya menjadi sebuah kota dengan fasilitas teknologi, serta membangun reboisasi hutan menjadi sebuah hutan tropis dengan perbandingan 25 persen untuk kota dan sisanya hutan tropis.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) itu juga menegaskan pembangunan IKN sendiri mendesak, karena kondisi Jakarta yang sudah tidak lagi efisien sebagai Ibu Kota lantaran segudang permasalahanya.
Sekalipun memakan anggaran yang besar, Bambang menegaskan investasi yang dilakukan pemerintah sangat tepat. Sebab, rencana awal pemindahan telah dilakukan sejak era Presiden Soekarno hingga era Presiden Soeharto.
"Dipilihnya Kalimantan selaras dengan proklamator Soekarno yang kala itu berkeinginan untuk memindahkan ke bagian Kalimantan. Mengapa? Karena secara geografis berada di tengah Indonesia dan aman dari bencana," terangnya.
Meski demikian, Bambang memastikan sekalipun IKN pindah. Namun Jakarta tetap akan hidup. Ia bahkan menganalogikan Nusantara sebagai Washington DC dan Jakarta sebagai New York yang kuat secara ekonomi.
"Bila dibandingkan dengan membangun kota memang baik. Tapi membutuhkan anggaran yang jauh lebih besar," ujarnya.
Kepala Otorita IKN, Bambang Sutantono menambahkan pembangunan disana masih berproses, diantaranya tiga dari lima rumah sakit sedang dibangun, sekolah dasar, pemukiman ASN, hingga penyiapan sebagai kota berteknologi.
"Bisa dikatakan peradaban akan jauh berteknologi dengan konsep people, nature, dan culture. Dan saya pastikan pembangunan di sana tidak hanya untuk kalangan menengah-atas tetapi hingga semua lapisan," ujarnya
Untuk rute transportasi bisa jalan sesuai keinginan penumpang, termasuk mengenai kota satelit.
Bambang menegaskan pemerintah tidak hanya terfokus membangun Ibu Kota melainkan beberapa kota penyangga layaknya sebagai Bodetabek. "Ada 320 investor yang sejauh ini sangat serius sudah 50 dan kami bagi ke sembilan wilayah," ujarnya.