Mahfud MD Ingatkan Partisipasi Anak Muda dalam Politik Tak Hanya Gimik dan Sindiran

Calon wakil presiden nomor 3 Mahfud MD saat dialog interaktif Cawapres bertajuk “Mencuri Hati Kawula Muda" yang digelar TvOne di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023.
Sumber :
  • Instagram Mahfud MD

Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD meminta seluruh anak muda yang berpartisipasi dalam politik termasuk yang aktif di media sosial (medsos) tidak banyak melakukan gimik.

6 Cara Mudah Mendapatkan Bodi Ideal yang Lagi Viral di Media Sosial

"Jadi anak-anak muda terutama yang aktif di medsos, kalau ingin berkontribusi dalam pembangunan ini, jangan hanya gimik yang dibangun, tetapi substansi di dalam membangun kehidupan bangsa," kata Mahfud MD dalam forum Dialog Interaktif Cawapres di tvOne dengan tema ‘Mencuri Hati Kawula Muda’, Jakarta, pada Rabu malam, 6 Desember 2023.

Ia menilai banyak anak muda yang memberikan kontribusi lebih untuk pembangunan bangsa dan negara. Namun, dia menilai, tak banyak konten-konten gimik di media sosial yang tidak dapat menyelesaikan permasalahan bangsa.

Cegah Kecanduan, Australia akan Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial

Dua siswa Sekolah Menengah Atas memperhatikan gambar partai politik peserta pemilu 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Bandung, beberapa waktu lalu (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

"Kan banyak yang sepertinya terlalu banyak gurau, main-main, sindiran-sindiran; tapi yang substansi tolong, dong, dimunculkan: apa yang menjadi masalah kita. Dan kalau yang bicara itu anak-anak muda, biasanya, itu cukup menarik dan membawa perubahan suasana. Jangan banyak gimik," kata Mahfud.

Gunakan Hak Pilih, Ayu Ting Ting: dari Kecil Gak Pernah Diajarin Golput

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu juga bakal menyediakan arena kreatif bagi generasi muda untuk terus mengasah prestasinya. 

"Indonesia mungkin sekarang harus siapkan arena bagi anak-anak muda untuk berprestasi. Saya selalu mengatakan Indonesia adalah masa depan anak muda dan anak muda adalah masa depan Indonesia," ujarnya.

Ia juga mengingatkan kaum muda menerima risiko bila mereka tidak turut serta menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. Risiko yang dimaksud ialah pemimpin yang terpilih nantinya tidak mampu membawa aspirasi mereka.

Penghitungan Surat Suara Pemilu. (Foto Ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Saya kira ndak (bersikap apatis terhadap politik). Karena politik itu adalah keniscayaan, tidak bisa dihindarkan oleh siapapun. Kalau anda tidak ikut memilih, akan menerima risiko dari ketidakmemilihan itu. Karena orang yang terpilih nanti mungkin orang yang tidak bisa membawa aspirasi anda," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya