Ada Trend Kenaikan Signifikan Elektabilitas Prabowo-Gibran, Kata Direktur Eksekutif LSI

Gelora Talks oleh Partai Gelora
Sumber :
  • Partai Gelora

Jakarta – Dalam Gelora Talks bertajuk 'Duel Sengit Prabowo Vs Anies: Perebutan Suara DKI Jakarta dan Jawa Barat, Rabu sore kemarin, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, LSI, Djayadi Hanan, mengatakan ada trend kenaikan elektabilitas yang signifikan dari pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Prabowo Tiba di Brasil Hadiri KTT G20

Kenaikan juga terjadi pada pasangan nomor urut 1 yakni Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar. Tetapi jelas Djayadi, tidak signifikan. Justru yang terjadi penurunan adalah Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

"Pasangan nomor 2 cenderung naik terus, pasangan nomor 3 kita lihat turun, dan pasangan nomor 2 naik, tapi tidak signifikan. Kita melihat kompetisi di DKI, Jawa Barat dan Banten ini sementara yang lebih unggul Prabowo, disusul Anies, baru Ganjar," kata Djayadi, dari siaran pers resmi Partai Gelora, Kamis 7 Desember 2023.

Ridwan Kamil soal Kans Bertemu Anies: Mudah-mudahan Ada Berita Baik

Dijelaskannya, untuk Jawa Barat ada beberapa pembagian wilayah yang bisa dilihat. Yakni seperti Bandung Raya, Priangan Barat, Priangan Timur, Karangawan, Cirebonan dan Megapolitan.

"Pak Prabowo cenderung lebih unggul di Bandung Raya,  Priangan Barat, Priangan Timur dan Karawangan. Anies cenderung didukung di Megapolitan seperti Bekasi dan Depok, sementara Ganjar unggul di Cirebonan seperti Indramayu dan Pangandaran," jelasnya.

Bantah Ahok, Basarah Sebut Sejak Awal PDIP Ingin Anies Jadi Cagub Jakarta

Hanya saja dia mengatakan, untuk basis suara Prabowo dengan Anies itu saling beririsan, atau hampir sama. Sehingga di wilayah-wilayah itu bisa terjadi pembagian suara untuk kedua capres tersebut.

Sementara, lanjut dia, untuk pemilih Ganjar di Cirebonan, menurutnya suara mulai ada peralihan ke Prabowo. Kenapa? Karena adanya peran Gibran sebagai cawapres, yang dianggap merupakan representasi dari Presiden Joko Widodo.

"Jadi di Jawa Barat sebenarnya pertarungan sengit tidak hanya terjadi antara Prabowo-Anies saja, tetapi juga Prabowo-Ganjar. Tapi dari kompetisi ini, Pak Prabowo menunjukkan masih lebih unggul," katanya.

Untuk di Jakarta, dia melihat kompetisi yang terjadi lebih pada etnis. Yakni suku Jawa condong ke mana, Sunda, Betawi hingga Minang pun akan ke mana. Menurutnya, Jawa cenderung ke Ganjar, Sudan ke Prabowo dan Minang serta Betawi lebih condong mendukung Anies.

"Tetapi dengan masuknya Pak Jokowi ke kubunya Pak Prabowo, ada kecenderungan suara pemilih Jawa sebagian besar ke Pak Prabowo. Kalau di kalangan pemilih Betawi dan Minang, meski unggul Anies, tapi bedanya tipis-tipis saja ke Pak Prabowo," katanya.

Sedangkan untuk di Banten, menurut Djayadi bahwaPrabowo dengan Anies akan terjadi pertarungan yang cukup kuat.  Sebab dalam 2 pilpres sebelumnya, Prabowo juga kuat di Banten. Sedangkan Anies juga segmen pemilihnya beririsan dengan pemilih Prabowo. Sehingga ceruk yang sam ini diperebutkan.

"Tetapi saya kira pertarungan di DKI, Jawa Barat dan Banten ini akan dimenangkan Pak Prabowo, karena beliau mengambil posisi di tengah. Bisa ke kenan, bisa ke kiri, kanan-kiri oke. Inilah keuntungan Pak Prabowo di tengah, tapi resikonya dia diserang terus," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya