Anies Baswedan Bilang Masyarakat Bebas Pilih Pemimpin Gemoy atau Rambut Keriting
- istimewa
Banjarmasin - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan masyarakat bebas dalam memilih pemimpin Indonesia, entah itu sosok yang dicitrakan 'gemoy' atau berdasarkan jenis rambut atau kriteria lainnya.
"Emang boleh? Boleh, enggak, tuh? Boleh, enggak? Bebas. Anda mau pilih karena keriting, karena warna matanya boleh; karena warna kulitnya, boleh. Karena apapun juga boleh, apapun juga boleh," ujar Anies menjawab pertanyaan publik dalam acara Desak Anies, di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa, 5 Desember 2023.
Anies menegaskan bahwa siapapun berhak untuk dipilih dan memilih, maka tak ada larangan tentang hal itu dalam kontestasi demokrasi 2024.
"Jadi, republik ini itu tidak ada larangan untuk dicalonkan dan tidak ada larangan untuk memilih, alasan dalam memilih pasangan atau calon. Jadi, enggak ada larangan sama sekali, tidak ada."
Mantan gubernur DKI Jakarta itu hanya mengingatkan bahwa memilih sosok pemimpin dengan melihat rekam jejaknya. Ia menyinggung soal pengalaman menjadi pemimpin juga harus dipertimbangkan. "Kalau tidak pernah memimpin, apa yang bisa kita harapkan besok ketika dia dapat tugas."
Selain itu, pemilih harus cermat menilai sosok itu pemimpin dadakan atau tidak. "Dia memimpin dadakan atau memimpin sejak kecil. Ini pertanyaan ini," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.