Tukang Becak Kandang Banteng Putuskan Dukung Prabowo karena Merasa Tidak Ada Perubahan Hidup
- Dok.Istimewa
Blitar – Merasa stagnasi dalam kehidupan mereka selama puluhan tahun terakhir, tukang becak di daerah yang dikenal sebagai basis PDIP mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap Capres-Cawapres yang diusung oleh PDIP.
Tono, Koordinator Paguyuban Tukang Becak di Blitar, Jawa Timur, menyatakan dukungan mereka untuk pasangan Prabowo-Gibran dalam sebuah deklarasi baru-baru ini.
Tono, sebagai perwakilan dari rekan-rekannya, menjelaskan bahwa selama ini mereka selalu memberikan dukungan pada PDIP dalam setiap Pemilu dan memilih presiden yang diusung oleh partai tersebut.
Namun, dalam kondisi sulit seperti sekarang, para tukang becak merasa ditinggalkan oleh partai politik, terutama ketika mereka kesulitan mendapatkan penumpang selama beberapa hari karena ekonomi yang lesu, dan bersaing dengan layanan ojek online.
Para tukang becak di kota yang menjadi tempat peristirahatan Bung Karno ini berharap bahwa jika Prabowo menjadi presiden, ia akan memberikan perhatian khusus kepada mereka yang berada dalam kondisi sulit saat ini, terutama pada kelompok masyarakat kecil seperti mereka.
“Kami sering tidak makan Pak, karena harga -harga naik, padahal sehari paling banter dapat penumpang 1-2 orang saja,” kata Nurdin, tukang becak yang usianya sudah 72 tahun.
Para penarik becak yang kebanyakan becak ontel atau becak pancal ini berharap, Prabowo-Gibran bisa memberikan bantuan sekolah gratis untuk anak-anak mereka sampai perguruan tinggi, atau minimal SLTA, serta memudahkan anak-anak mereka mencari pekerjaan.
Kemudian di saat harga -harga bahan makan mahal, para tukang becak meminta kepada Prabowo bila menjadi presiden agar menurunkan harga-harga sembako.