Habib Rizieq Minta Pemilu Digelar Adil dan Jujur: Tanpa Tipu-tipu dan Politik Uang
- IBTV
Jakarta - Habib Rizieq Shihab (HRS) meminta kontestasi pemilu 2024 digelar secara jujur, adil dan damai. Ia juga meminta agar seluruh pihak yang mengikuti pemilu berpolitik dengan akhlakul karimah.
"Bahwa pemilu 2024 wajib digelar dengan jujur, adil dan damai. Sesuai amanat konstitusi, sehingga semua pihak harus fokus, serius dan tulus untuk berpolitik dengan akhlakul karimah," kata Rizieq melalui pidato yang dibacakan Habib Muhammad Bin Hussein Alatas di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Desember 2023.
Habib Rizieq juga meminta agar pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang bebas dari politik uang dan kampanye hitam. Hal itu, kata dia, bertujuan agar tak ada lagi perpecahan di antara masyarakat.
"Tanpa kecurangan atau tipu-tipu atau caci maki, atau politik uang, atau kampanye hitam atau menghalalkan segala cara, sehingga bangsa indonesia tidak lagi terbelah dan tidak lagi terpolarisasi, InsyaAllah," ucap dia.
"Bahwa segenap bangsa indonesia, wajib menjaga persatuan dan kesatuan NKRI dan berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 18 Agustus 1945," sambungnya.
Sebagai informasi, kontestasi pemilu akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024 mendatang. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menyatakan bahwa pasangan capres dan cawapres wajib hadir pada setiap sesi debat yang telah dijadwalkan. Namun, KPU bakal membedakan porsi bicara dari capres dan cawapres.
"Lima kali debat ini kan. Ada tiga kali debat capres dan ada dua kali debat cawapres. Pada dasarnya dalam pertemuan KPU dengan pasangan calon, lima kali debat itu pasangan calon semuanya hadir. Hanya saja proporsinya, bicara, itu yang berbeda," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari kepada awak media, Jumat, 1 Desember 2023.
Hasyim menjelaskan pada saat debat capres, maka proporsi bicara capres akan lebih banyak. Demikian pula saat sesi debat cawapres, maka proporsi bicara cawapres lebih banyak.
"Pada saat debat capres, maka proporsinya capres untuk bicara lebih banyak. Ketika debat cawapres proporsinya maka untuk cawapres lebih banyak," kata Hasyim.
Hasyim menegaskan pasangan capres-cawapres wajib hadir di setiap pelaksanaan debat.
"Mengapa kedua-duanya harus hadir, ini juga untuk menunjukan kepada publik bahwa beliau-beliau berdua masing-masing pasangan calon kan, capres dan cawapres. Sehingga kemudian supaya publik makin yakin lah teamwork antara capres dan cawapres dalam penampilan di debat," imbuhnya.