Data Pemilih Pemilu 2024 Diretas Hacker, Anies Cs Minta KPU Hati-hati: Semoga Bisa Diatasi

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat umumkan Timnas Pemenangan Amin.
Sumber :
  • ANTARA Foto

Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah jadi sorotan gegara dugaan kebocoran ratusan juga data pemilih Pemilu 2024 yang diretas hacker. Dari barisan tim pemenangan pun ikut menyoroti dugaan peretasan tersebut.

Posko Digital Data Kecelakaan Online Bakal Diterapkan saat Arus Libur Natal dan Tahun Baru

Wakil Kapten Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Amin), Sudirman Said ikut menyoroti hal itu dengan meminta KPU bisa lebih hati-hati.

"Kita tidak mau berspekulasi ya. Namun, kita berharap KPU lebih prudent (hati-hati)," ujar Sudirman Said, Kamis, 30 November 2023.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Sudirman menuturkan sebuah data adalah salah satu hal yang paling penting. Maka itu, dia berharap KPU bisa dengan cepat menuntaskan masalah itu.

"Yang namanya data merupakan salah satu andalan dari pemilu ini. Jadi, semoga bisa diatasi," kata Sudirman.

Lembaga-lembaga Penting di Asia Tenggara jadi Target Kelompok Hacker yang Berbasis di Tiongkok?

Petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) memeriksa kelengkapan logistik Pemilu. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Dugaan peretasan terhadap 204 juta data pemilih di Pemilu 2024 memantik kehebohan dengan membuat KPU disorot. Ada akun Jimbo di situs peretasan Breach Forums mengunggah dugaan bocoran ratusan juga data pemilih itu yang didapat dari situs KPU pada Senin, 27 November 2023.

Akun itu menampilkan beberapa tangkapan layar dari situs pengecekan DPT, https://cekdptonline.kpu.go.id/.

Data yang dibobol diklaim berupa nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, hingga alamat. Sebelumnya, KPU juga pernah dihantam dugaan kebocoran data. Hal itu saat hebohnya Bjorka pada 2022 yang mengaku membocorkan 105 juta data KPU.

Dari DPR terutama Komisi I sudah bersuara dengan meminta KPU tanggung jawab terkait dugaan peretasan tersebut.

Pihak Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyampaikan sudah melakukan analisis forensik digital sebagai langkah penanganan dalam dugaan kasus kebocoran data yang dialami KPU. Upaya itu dilakukan BSSN untuk cari penyebab dari dugaan kebocoran data tersebut.

"Dalam penanganan insiden siber yang terjadi di KPU, BSSN sedang melakukan analisis dan forensik digital dari sisi aplikasi dan server untuk mengetahui root couse dari insiden siber yang terjadi," kata Juru Bicara BSSN Ariandi Putra di Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya