Cerita FX Rudy Tolak Tawaran Jadi Wamen, Istana Utus Gibran Tanya Alasannya

Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo
Sumber :
  • VIVA/Edwin Firdaus

Jakarta - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy mengklaim pernah ditawari untuk mengisi posisi Wakil Menteri (Wamen) PUPR. Namun dia tolak. Dia menyebut nama-nama yang diutus Istana untuk meminangnya. 

Hasto Sebut Partai Coklat Masif Bergerak di Pilgub Sumut: Kami Khawatir dengan Pak Edy Rahmayadi

"Yang pertama Pak Pramono Anung (Mensesneg) telepon saya. 'Mas Rudy, Ibu (Megawati) sudah setuju Mas Rudy akan diusulkan dilantik menjadi Wakil Menteri PUPR'. Saya jawab Mboten (tidak). Setelah itu saya di-WA oleh Pak Mensesneg hari Rabu harus sampai di Jakarta membawa PSL. Saya jawab Mboten,” kata FX Rudy di Jakarta Selatan, dikutip Kamis, 30 November 2023.

Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo

Photo :
  • VIVA/Edwin Firdaus
Hasto-PDIP Bakal Kirimkan Buku Sabam Sirait 'Politik itu Suci' ke Maruarar: Supaya Beliau Merenung

Setelah ia tolak, kata Rudy, giliran Gibran yang datang ke kediamannya. Dia bercerita kedatangan Gibran untuk menanyakan alasan menolak tawaran sebagai Wamen PUPR.

"Akhirnya Mas Gibran disuruh ke rumah untuk menanyakan itu. Ya tetap saya tolak, Mboten, tidak,” kata Rudy.

Sekjen PDIP Hasto Sebut Prabowo Pekerja Keras, Jokowi Cawe-cawe

Rudy mengungkapkan alasan menolak tawaran itu karena lebih mementingkan persahabatan dengan Ahmad Purnomo, yang hendak maju sebagai Wali Kota Solo pada 2019, tapi Gibran yang maju.

"Saya lebih penting persahabatan dengan Pak Ahmad Purnomo cawalkot yang dipotong 9 September 2019," kata FX Rudy.

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo

Photo :
  • VIVA/ Fajar Sodiq

Waktu itu, lanjut Rudy, dirinya dan Purnomo juga sempat dipanggil ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Saat itu, ungkap Rudy, Purnomo ditawari menjadi komisaris utama BUMN. 

Rudy menuturkan, tawaran dirinya sebagai Wamen PUPR sebelum Gibran terpilih sebagai Walkot Solo.

"Sudah, setelah itu dipanggil tiga hari rekomendasi turun, Pak Pur dan saya dipanggil ke Istana. Pak Pur ditawari jadi Komut BUMN SK Kalbe Farma dia tidak mau. Terus Mas Gibran terpilih jadi walkot, belum dilantik, ditawarin jadi Wamen PUPR saya tolak karena lebih penting persahabatan daripada jabatan, nanti Pak Pur menilai saya dibarter, sakit hati lagi saya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya