Anies Baswedan Unggulkan Programnya Yaitu Contract Farming Dibanding Food Estate Jokowi

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan.
Sumber :
  • Instagram @aniesbaswedan

Bandung – Capres nomer urut 1, Anies Baswedan, mengatakan bahwa dirinya kurang cocok dengan program Food Estate yang digagas pemerintaha Presiden Jokowi. Dia lebih memilih program Contract Farming dan menilai lebih unggul ketimbang Food Estate.

Kampanye Akbar Sendi-Melli Pecah, Ribuan Warga Gaungkan Bogor Hepi

Anies menjelaskan, kalau food estate adalah Program Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Presiden Jokowi Meninjau Food Estate di Kabupaten Wonosobo Jateng

Photo :
  • Agus Suparto/ Fotografer Presiden
Kampanye Akbar Bobby-Surya Dihadiri Ribuan Orang di Deliserdang

"Jadi sentra-sentra pertanian yang sekarang ada itu dijadikan sebagai mitra, bisa BUMD, bisa BUMN, bisa swasta tapi pemerintah mempersiapkan regulasinya,"ujar Anies Baswedan kepada wartawan, saat kampanye di Bandung Jawa Barat, Rabu 29 November 2023.

Menurut Anies, contrat farming itu nantinya akan lebih memudahkan untuk petani lokal. Produk pertanian mereka, kata Anies, bisa disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan lewat badan-badan usaha tersebut.

Survei Elektabilitas Berada di Puncak, Jubir Pramono-Rano Efek Ahokers dan Anak Abah Bersatu: Insya Allah Satu Putaran

"Kami melihat seperti itu agar lebih adil karena mereka yang selama ini berpuluh-puluh tahun memang memproduksi pertanian," jelas eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Mantan Mendikbud RI itu menyebutkan, kalau program food estate itu akan membutuhkan lahan yang baru. Maka itu, program tersebut pun akan memakan banyak dana, karena harus mengelola dan menyediakan lahan baru.

"Tempat yang dikelola oleh korporasi. Padahal dana yang sama itu kalau yang diberikan untuk contract farming maka yang menerima rakyat yang selama ini bekerja senyatanya, berproduksi," jelas Anies.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat tiba di gedung KPK.

Gubernur Bengkulu Ditangkap saat Kampanye Terakhir, Pengacara: KPK Sekarang Lebih Kental Politik

Pengacara tak terima kliennya yaitu Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ikut digelandang usai terjaring OTT.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024