Kesan Emil Dardak Mendampingi Gibran: Kalem, Peduli dan Pendengar yang Serius 

Emil Dardak, Juru Bicara Cawapres Gibran Rakabuming Raka
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Emil Dardak, beberapa kali mendampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka. Seperti saat pengundian nomor urut di KPU RI, kunjungan ke Mojokerto hingga agenda ke Makassar dan Toraja. 

Wapres Gibran Ucapkan Selamat Natal, Doakan Kedamaian dan Keselamatan

Sejak Wakil Gubernur Jawa Timur itu bersama istri, Arumi Bachsin, diperkenalkan ke publik sebagai juru bicara Gibran selaku cawapres, Emil memang semakin intensif berkomunikasi dengan Gibran. 

Saat ditanya awak media sesaat sebelum menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Kantor Bank Indonesia di Jakarta, politisi Partai Demokrat itu menyampaikan kesannya terhadap sosok Gibran yang didampinginya belakangan ini.

3 Artikel Limited Edition Usung Konsep Penuh Inspirasi, Cocok Buat Generasi Alpha Hingga Millenial

"Mas Gibran kalem orangnya, dan punya kepedulian yang tinggi. Dia lebih senang menggali aspirasi warga dengan dialog interaktif, dan kalau mas Gibran sudah nanya sesuatu, dia akan nanya lebih dalam lagi. Ketimbang bicara panjang-panjang, mas Gibran lebih senang bicara to the point, dan memahami konteks permasalahan yang dihadapi warga. Intinya beliau pendengar yang sangat serius," kata Emil Dardak.

Bagi Emil, gaya Gibran memang cocok menggambarkan pola komunikasi yang disenangi gen Z. Yaitu minim retorika, tidak bicara panjang-panjang, bahkan model ngobrol lebih disenangi ketimbang model orasi. 

Wapres Gibran Kunjungi Tol Binjai-Langsa, Pantau Mobilitas Kendaraan Jelang Nataru

"Bagi saya yang sering berhadapan dengan Gen Z, setelah mencermati pola komunikasi mas Gibran, ternyata pendekatan mas Gibran lebih masuk untuk bikin Gen Z tertarik bahas isu pembangunan," ujar Emil.

Emil mencontohkan, saat menghadiri suatu acara, Gibran akan memastikan hadirin benar-benar dalam kondisi yang baik. Kalau ada yang belum dapat tempat duduk, atau posisinya kurang pas untuk melihat ke panggung, atau ada yang berdesakan, Gibran akan terlebih dahulu mengajak mereka mencari posisi duduk atau berdiri yang lebih baik dan aman. 

Selain itu, Emil juga mencontohkan saat meninjau desa wisata Ketapanrame di Mojokerto, Gibran lebih tertarik mendalami skema usaha yang dikembangkan BUMDes dan peran warga setempat sebagai pemegang saham. 

"Pertanyaan mas Gibran sangat substantif, dari mulai aksesibilitas lokasi, masa balik modal, pola kepemilikan saham, hingga rencana bisnis yang kongkrit. Mungkin karena berlatar belakang pelaku usaha, mas Gibran memang serius mendalami skemanya ketimbang memberi motivasi yang bersifat umum," jelas Emil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya