Budi Arie: Kampanye Pemilu 2024 Jangan Jelek-jelekin Orang Lain
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi mengatakan durasi kampanye Pemilu 2024 terhitung lebih sedikit waktunya dibanding Pemilu 2019. Menurut dia, kampanye Pemilu 2024 diperkirakan hanya sekitar 60 harian karena banyak potongan seperti hari Natal dan Tahun Baru 2024.
“Ini kampanye tersingkat Pemilu 2024. Kalau tahun kemarin 7 bulan, kalau sekarang cuma 73 hari. Sekarang 8 kurang 4, berarti cuma 75 hari kampanye. Artinya 2,5 bulan. Kalau 2019, kampanye 7 bulan lebih lama,” kata Budi Arie di Jakarta pada Selasa, 28 November 2023.
Namun, menurut dia, waktu kampanye itu belum dipotong dengan perayaan hari natal dan pergantian malam tahun baru 2023 ke tahun 2024. Dia menuturkan, masyarakat juga sepertinya mau merayakan pesta pergantian malam tahun baru sehingga tidak ingin berkampanye.
“Belum dipotong H-3, dipotong tahun baruan, dipotong natal. Jadi, kampanye 60 hari. Tahun baru emang orang mau kampanye? Orang mau dugem, udah lama enggak dugem. Iya kan,” jelas Budi Arie.
“Karena saya sudah dapat laporan, tahun baru sekarang ini karena hari Minggu. Jadi, Sabtunya sudah pesta-pesta tanggal 30 (Desember). Minggunya 31 (Desember) hari Minggu,” jelas dia.
Maka dari itu, Budi Arie mengajak awak media untuk sama-sama mensosialisasikan kepada masyarakat agar bijak bersuara dan bermain media sosial dengan sebaik-baiknya. Tujuannya, kata dia, supaya menjaga pemilu agar Pemilu 2024 berjalan dengan sejuk dan damai.
“Kalau menonjolkan jangan jelek-jelekin orang lain. Jangan sampai merendahkan martabat orang lain. Ini tugas kita bersama Kominfo, media, Bawaslu, Polisi dan seluruh masyarakat,” jelas dia.
Masa kampanye Pemilu 2024 akan berlangsung hingga 75 hari ke depan yang sudah dimulai sejak Selasa kemarin, 28 November 2023. Kampanye akan berlangsung hingga 10 Februari 2024.