Mega Jengkel Penguasa Kayak Orba, TKN Prabowo-Gibran ke Panda Nababan: Jokowi Masih Kader PDIP?
- istimewa
Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri melontarkan pernyataan yang memantik perhatian karena menyinggung soal kekuasaan dan Orde Baru atau Orba. Mega sindir ada yang baru berkuasa seperti Orba.
Hal itu jadi pembahasan dalam Catatan Demokrasi tvOne. Paparan politikus PDIP Panda Nababan soal maksud Mega menyampaikan sindiran yang baru berkuasa mirip Orba memantik pertanyaan dari kubu rival yaitu Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Panda meminta agar mahasiswa yang menonton langsung di studio tvOne tak bingung dengan istilah partai berkuasa. Dia juga menepis jika PDIP dianggap partai berkuasa.
Ia mencontohkan seperti jatah PDIP di Kabinet Indonesia Maju yang tak punya posisi menteri koordinator atau menko. Beda dengan Golkar yang dua kadernya menjabat menko.
Begitu pun menurutnya, kader PDIP tak posisi menteri strategis lainnya seperti sektor pertanian, perindustrian.
"Jangan dimanipulasi partai berkuasa. Berkuasa apa? Jadi, yang jelas dulu, nggak ada istilah partai berkuasa," kata Panda, dikutip VIVA pada Rabu, 29 November 2023.
Dia bilang hampir semua partai sekarang ikut di kabinet dengan dapat jatah menteri. Panda menepis jika PDIP posisinya mayoritas. "Kalau dianggap itu berkuasa ya semua berkuasa," ujar Panda.
Omongan Panda itu direspons Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi alias Uki. Politikus PSI itu menyebut penjelasan Panda tak menjawab siapa yang disindir Mega.
Uki hanya mengingatkan tokoh-tokoh penting di dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD saat ini juga merupakan bagian dari penguasa.
Panda Nababan kembali melorntarkan argumennya untuk jawab Uki. Dia menuturkan pernyataan Mega soal Orba itu sebagai suatu warning.
"Pernah kita dikangkangi daripada zaman Orde Baru. Dua kali aku dipenjara karena diduduh PKI. Ya dibreidel surat kabar ku ditindas dulu Sinar Harapan," jelas Panda.
Panda mengaku merasakan betul era Orba. Menurutnya, hal itu bukan asal dramatisasi Mega.
"Itu yang di-warning jangan sampai. Jadi, sebagai negarawan, Mega mengingatkan gitu loh," ujar Panda.
Uki secara singkat sempat menimpali pernyataan Panda jika maksud Mega hanya sekadar warning.
Giliran Tim TKN Prabowo-Gibran, Maman Abdurrahman yang menyinggung dua hal soal penjelasan Panda. Dua hal yang dimaksud Maman yaitu pertama soal berkuasa, dan kedua Orba.
Dia pun melempar pertanyaan ke Panda yang disapanya sebagai Opung.
"Yang pertama saya mau bertanya, yang berkuasa hari Presiden Jokowi. Nah, saya mau bertanya ke Opung, Pak Jokowi ini masih kader PDIP atau bukan?" tanya Maman.
Panda lalu menjawab Maman. "Biar Jokowi yang jawab. Nah, bukan saya," tutur Panda.
"Bukan, nanti jangan seperti anaknya," lanjut Panda.
"Itu pertanyaan pertama. Tapi, sudah dijawab sama Opung lah," kata Maman.
Lalu, dia menyinggung soal perspekstif lebih luas dengan merincikan dari klaster ring orde yaitu Orde Lama, Orde Baru, dan sekarang Reformasi.
Dia menuturkan soal Reformasi pernah disampaikan dirinya ada kerasnya kelompok oposisi yang mengatakan rezim pemerintahan Jokowi ini banyak sekali permasalahan.
"Jadi, saya mau bilang begini seakan-akan mengatakan oleh pak Jokowi yang notabene adalah kader PDIP. Seakan-akan mempraktikkan praktik yang kita anggap cenderung mengarah intimidasi," jelas Maman.
"Ini dari dua atau tiga tahun lalu oleh kubu oposisi. Waktu itu saya dengan temen PDIP, posisinya masih kita bela mati-matian Pak Jokowi," ujar Maman.
Dia menyampaikan semua zaman orde punya kelebihan dan kekurangan. Bukan hanya Orba, tapi Orde Lama dan Reformasi juga punya kelebihan dan kekurangan.
"Saya menjawabnya begini, Orde Lama, Orde Baru,dan sekarang sama-sama memiliki catatan kelam dan terang. Itu dulu maksud saya," tutur Maman.
Â