Megawati Tantang Pihak yang Gunakan Kekuatan dan Kekerasan: Hadapi Saya!
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menantang pihak-pihak yang menggunakan kekuatan dan kekerasan terhadap rakyat Indonesia. Megawati meminta agar pihak tersebut menghadapinya.
Dia menyampaikan seperti itu saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD se-Pulau Jawa, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin, 27 November 2023.
"Jangan lupa, sampai di pihak sana pun. Jangan lupa bahwa kalian itu sudah amat senang karena ketika 3,5 abad dijajah. Lalu, dengan jerih payah, air mata dan keringat daripada rakyat, dengan bambu runcing, bisa melepas yang namanya penjajahnya itu," kata Megawati.
Megawati pun dengan lantang jika ada kelompok yang mau melakukan kekuatan dan kekerasan terhadap rakyat mesti menghadapinya.
"Namanya, kelompok-kelompok mau melakukan kekuatan-kekuatan, kekerasan kepada kepada rakyat Indonesia, terus terang loh, hadapi saya. Hadapi saya, hadapi saya," jelas Presiden ke-5 RI tersebut.
Megawati ini juga mengatakan penguasa saat ini sudah melenceng dari cita-cita para founding father dengan bertindak yang mengarah pada pemuasan rasa haus akan kekuasaan.
"Orang tua saya, kakek-nenek saya, mengalirkan darahnya untuk membangun negeri ini, lalu kalian seenaknya saja hanya mau dengan kekuasaan, untuk kekuasaan, no [(tidak)!" kata dia.
Sebelumnya, Megawati juga melontarkan kekesan lantaran banyak penguasa yang mengikuti dan bertindak seperti zaman Orde Baru. Ia menyindir sebenarnya tak ingin membahas dan mengungkit Orde Baru lagi. Namun, ia merasa saat ini juga ada yang mau bertindak selayaknya ketika era Orde Baru.
"Mustinya Ibu nggak boleh ngomong gitu, tapi sudah jengkel tahu nggak. Kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" ujar Megawati.
Dia juga merasa sejauh ini seperti sudah tak dihormati. Padahal, status dia pernah memimpin Indonenesia sebagai Presiden RI ke-5.
"Kadang-kadang ya, kadang-kadang apa ya, saya manusia juga dong. Tetapi ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah Presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia lho," ujarnya.