Debat Seru! Mahasiswa ke Rocky Gerung: Pintarnya Boleh, 'Goblok' Jangan
- VIVA.co.id/Ifan Gusti
Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung terlihat perdebatan dengan seorang mahasiswa saat acara ‘diskusi dan diseminasi mahasiswa mendebat capres cawapres’ di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur, beberapa hari lalu. Rocky saat itu hadir sebagai pembicara.
Momen perdebatan Rocky dengan mahasiswa itu terjadi saat pasangan capres cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar belum datang ke lokasi. Saat itu, Rocky dicecar berbagai pertanyaan dari sejumlah mahasiswa.
Dalam sesi dialog bebas itu, Rocky dapat pertanyaan dari seorang mahasiswa laki-laki yang berada di tribun sebelah atas kanan. Cecaran mahasiswa yang tak diketahui namanya itu membuat Rocky sempat beberapa kali menjawab hingga adu argumen.
Video perdebatan itu pun viral di media sosial. Beberapa yang menggunggah adu argumen mahasiswa dengan Rocky seperti akun Youtube Hersubeno Point dalam streamed live dan YouTube tvOneNews.
"Ini pertanyaan terakhir ya, setelah itu saya pulang," kata Rocky dengan guyon dikutip pada Minggu, 26 November 2023.
Mahasiswa itu memegang mik langsung memulai argumennya dengan menyinggung Rocky sebagai figur pintar. Tapi, dia langsung melontarkan kata keras yang ditujukan untuk Rocky.
"Nah, ketika kita melihat sosok beliau. Beliau memang pintar tapi goblok memanfaatkan kebijakannya itu sendiri," ujar mahasiwa tersebut.
Dia mengatakan demikian karena teman-teman mahasiswa tidak akan melihat perkataan sopan santun itu berasal dari goblok. "Nah, di dalam pikiran yang disopantunkan adalah kemunafikan. Betul," lanjut mahasiswa tersebut.
Mahasiwa tersebut bilang kedunguan Rocky dalam acara itu sudah mulai tampak.
"Pas sampe sini Rocky Gerung ya, itu dungunya sudah mulai tampak. Merusak asensi daripada acara ini," kata mahasiswa tersebut.
Suasana DBL Arena jadi riuh dengan teriakan dan tepuk tangan ribuan mahasiswa yang hadir.
Mendengar omongan mahasiswa yang menghardiknya, Rocky tak marah tapi malah menjawab santai.
"Ini pikiran paling pintar nih," sebut Rocky.
Tak puas dengan jawaban Rocky, mahasiswa itu kembali mencecarnya.
"Jadi, berbicara sopan santun, langsung di depan mahasiswa jawabnya memutuskan angkat kaki. Masak cocok?," tutur mahasiswa.
"Jadi, sopan santunnya digunakan. Pintarnya boleh, goblok jangan," kata mahasiswa itu.
Tapi, lagi-lagi Rocky menjawab santai dan tak emosi.
"Itu pernyataan paling bagus. Saya kasih A minus. A untuk pengetahuan, minus untuk kedunguan," jawab Rocky.
"Saya gak mungkin angkat kaki di Istana Solo," ujar Rocky seraya tertawa.
Lalu, Rocky pun balik badan berjalan menuju panggung utama.
Saat menuju panggung utama tempat pembicara, mahasiswa itu kembali menyinggung Rocky. Mahasiswa tersebut bilang posisi Rocky yang berada di barisan kubu luar pemerintah Jokowi.
"Nih, lihat. Beraninya beliau hanya di sini tentunya ya. Sangat berani kalau di depan mahasiswa," kata mahasiwa itu.
"Tentunya retorika yang dipake oleh Rocky Gerung, saya pun bisa saudara-saudara," lanjut mahasiswa itu.
Suasana riuh ramai karena tepuk tangan dan teriakan mahasiswa kembali terlihat di dalam DBL Arena.
Rocky yang berdiri di atas panggung pun mengangkat mik dan menanggapi omongan mahasiswa itu.
Dia menyinggung statusnya yang 'tersangka' karena dianggap kurang ajar terhadap Presiden Jokowi. Tapi, kata Rocky, ia tak mau kurang ajar di depan mahasiswa.
"Tapi, saya tak mungkin kurang ajar di depan kamu," sebut Rocky.
Mahasiswa itu pun melontarkan respons dengan kalimat menantang diskusi berdua dalam waktu lama.
"Pak, saya tantang diskusi sama saya 11 jam pak," jawab mahasiswa tersebut yang disambut tepuk tangan para mahasiswa.
RG lalu turun dan berjalan beberapa langkah ke depan dari panggung.
"Oke, tolong siapin bandrek ya," jawab Rocky.
"Kalau gak siap diskusi dengan saya, suruh pulangin aja, ya gak?" respons mahasiswa itu ke mahasiswa lain.
"Nanti kita diskusikan," kata Rocky menimpali.
"Siap," tutur mahasiswa tersebut
"Yang lain masih ada?," ujar Rocky bertanya ke mahasiswa lain.
Tak lama kemudian, ada lagi mahasiswa lain yang bertanya soal keyakinan Rocky terhadap Pancasila. Mahasiswa itu mempertanyakan apakah Rocky percaya Pancasila sebagai norma dasar merujuk teori Grundnorm dari ahli hukum asal Jerman, Hans Kelsen