Wujudkan Pilpres Damai, Dahnil Anzar: Jadikan Narasi Persatuan, Bukan Politik Memecah Belah

Dahnil Anzar Simanjuntak
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

Medan – Matahari Pagi mengajak seluruh masyarakat Indonesia menciptakan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024, menjadi Pemilu yang damai, dengan narasi persatuan, bukan menjadi politik memecah bela. 

Survei LPI: Mayoritas Publik Bersentimen Positif Yakin Prabowo Bisa Bawa RI Lebih Baik

Hal itu disampaikan Pendiri sekaligus Pembina Matahari Pagi, Dahnil Anzar Simanjuntak usai mengahadiri deklarasi Matahari Sumatera Utara dukungan kepada calon presiden-calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Auditorium Focal Point Medan, di Jalan Ringroad, Kota Medan pada Sabtu, 25 November 2023.

"Jadi narasinya adalah persatuan, bukan politik yang memecah belah. Jangan sampai politik Indonesia, yang awalnya menjadi kompetisi yang membangun malah sampai saling menjatuhkan," kata juru bicara Prabowo Subianto itu.

Yusril Blak-Blakan soal Napi Kalau Mau Dapat Amnesti Prabowo Harus Ikut Komcad

Dahnil mengungkapkan Matahari Pagi, didirikan untuk menyatukan pandangan dan sikap politik, untuk mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, dengan terus mewujudkan Indonesia Maju.

Pasangan capres -cawapres nomor urut 2 di Pilpres 2024, Prabowo-Gibran.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Tak Ada Efek Jera Bagi Koruptor Kalau Dimaafkan, Yusril Singgung 'Otak Belanda'

"Memang targetnya adalah untuk merangkul jaringan Muhammadiyah untuk mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran. Kemudian, tentu kita ingin menunjukkan bahwa ormas-ormas Islam itu memiliki komitmen untuk tetap menjaga kampanye Pilpres yang damai," jelas dia.

Dahnil menjelaskan bahwa Matahari Pagi, akan melawan politik identitas dalam Pemilu 2024, terutama pada Pilpres nantinya. Sehingga, menciptakan persatuan di tengah umat beragama di tanah air ini.

"Justru yang kita lawan adalah politik identitas. Jadi kita ingin mengingatkan, bahwasanya umat Islam, non Islam dan lainnya tetap bersatu," kata pria berkacamata itu.

Untuk itu, Dahnil mengajak mari bersama-sama, menjalani pesta demokrasi ini dengan politik riang gembira, menampilkan ide-ide dan gagasan, agar masyarakat dapat memilih pemimpinnya dengan hati nuraninya. Sehingga, tetap menjaga persatuan bangsa ini.

"Kita isi dengan kompetisi gagasan dan ide. Memang yang menggerakkan umat Islam. Tapi kami justru mau menegaskan identitas keislaman itu harus menjadi identitas yang mempersatukan, Islam yang tampil dengan Rahmatan Lil Alamin," ujarnya.

Dahnil mengingatkan masyarakat dan umat Islam di Tanah Air, untuk tidak mengkaitkan agama dengan politik. Tapi, ia mendorong nilai-nilai akhlak agama itu hadir dalam politik Indonesia

"Kebetulan latar belakaang saya dan teman-teman di sini adalah kelompok Islam, itu saja. Kita tidak berbicara kaitan agama dengan politik, tidak. Kita ingin mendorong bahwasanya nilai-nilai akhlak agama itu hadir dalam politik Indonesia," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya