Ganjar Pranowo Berguru Langsung ke Eks Wapres Boediono Soal Pembangunan Ekonomi
- Istimewa
Jakarta – Bertemu dengan Wakil Presiden RI periode 2009-2014 Boediono, Ganjar Pranowo ingin berguru langsung tentang pembangunan ekonomi nasional. Boediono juga dikenal sebagai seorang ekonom. Pernah menjadi Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia.
Seperti diketahui, Ganjar menemui Boediono menggunakan kemeja batik biru tua dengan motif Candi Borobudur. Capres nomor urut 3 ini, menyambangi langsung ke kediaman Boediono di Jalan Jambu Nomor 11A Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada sekitar pukul 10.01 WIB. Boediono langsung menyambut dengan hangat kehadiran politisi PDIP itu.
Pertemuan kemudian dilakukan secara terbatas, di salah satu ruangan di kediaman Boediono tersebut. Sekitar pukul 10.47 WIB, Ganjar dan Boediono keluar dan langsung menyampaikan keterangan pers kepada wartawan yang menunggu.
Ganjar ingin belajar ke Boediono. Hal itu diakui Boediono, bahwa ia memaparkan pengalamannya dalam mengatasi berbagai persoalan ketika dirinya masih aktif menjabat.
Baik saat dia menjadi Menteri Keuangan (2001-2004), Gubernur Bank Indonesia (2008-2009), hingga Wakil Presiden Republik Indonesia (2009-2014).
“Pembicaraan kami fokus pada persoalan ekonomi nasional maupun global, dan pembangunan. Apa yang Pak Ganjar tanyakan, saya menjawab dengan baik,” kata Boediono.
Ganjar sendiri memaparkan, dia menemui Boediono dalam rangka berguru, yakni soal ekonomi, pengelolaan sumber daya alam atau SDA, kepemimpinan, kondisi dunia yang berubah, dan program pembangunan yang dapat dijalankan.
“Ini pelajaran sangat penting yang saya dapat, hari ini,” kata Ganjar.
Sebelumnya Ganjar juga sempat mengunjungi tokoh intelektual, Franz Magnis-Suseno, yang akrab disapa Romo Magnis, di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Pada pertemuan itu, Romo Magnis memberikan kepada Ganjar dua buah buku karyanya berjudul “Etika Politik: Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern” dan “Iman dalam Tantangan: Apakah kita Masih Dapat Percaya pada ‘Yang di Seberang Sana?.”