Pandangan Prabowo Subianto Ditanya Terorisme dan Radikalisme Masih Tumbuh Subur

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Sumber :
  • YouTube tvMU

Jakarta - Calon presiden atau capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengatakan masalah terorisme, radikalisme hingga ekstrimisme akan tumbuh subur saat masyarakat merasa putus asa dan kehilangan harapan di masa depan. 

DPR Puji Langkah Presiden Prabowo dan Mendikdasmen Sejahterakan Guru

Hal itu dikatakan Prabowo, menjawab pertanyaan dari salah satu panelis yang juga Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Syafiq A Mughni. Mulanya, Syafiq bertanya apakah Islamophobia menjadi penyebab timbulnya gejala radikalisme, ekstremisme, maupun terorisme di Indonesia. 

Mantan Utusan Khusus Presiden Jokowi untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, itu juga bertanya bagaimana cara Prabowo dalam mengatasi gejala radikalisme, ekstremisme maupun terorisme itu bila nanti dipercaya menjadi Presiden RI.

Pendidikan Jadi Prioritas Utama Pemerintahan Prabowo, Bangun SDM Indonesia Unggul

Menjawab pertanyaan tersebut, Prabowo mengatakan dirinya yakin bahwa masalah terorisme, radikalisme, dan ekstremisme akan tumbuh subur di tengah masyarakat yang sedang putus asa akan masa depannya.

"Menurut keyakinan saya, masalah terorisme, radikalisme, ekstremisme itu akan subur dan muncul di saat sebagian rakyat kita putus asa, kalau sudah hilang harapan masa depan," kata Prabowo di acara Diskusi Publik Muhammadiyah Capres-Cawapres, di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 24 November 2023.

Prabowo Ngaku Bisa Jadi Presiden Karena Guru, Meski Agak Bandel Saat Sekolah

Prabowo menyebut, hasutan untuk melakukan terorisme, radikalisme hingga ekstremisme itu akan mudah masuk kepada seseorang yang sedang putus asa dan tidak memiliki harapan hidup ke depannya.

"Biasanya penghasut-penghasut lebih mudah ke orang yang tidak punya harapan dan merasa diperlakukan dengan tidak adil. Itu adalah lahan subur untuk terorisme, radikalisme dan ekstremisme, itu keyakinan saya," papar Menteri Pertahanan RI itu.

Menurut mantan Danjen Kopassus itu juga, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala terorisme, radikalisme, dan ekstremisme yaitu dengan membangun percepatan transformasi. Dia menjelaskan, pemerintah harus segera membawa kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia. Rakyat tidak boleh menghadapi kekurangan dan kesulitan baik dari segi makanan hingga pekerjaan.

"Rakyat kita tidak boleh menghadapi keadaan kurang makan, tidak bisa punya pekerjaan dan tidak ada harapan, masa depan, dia tidak boleh. Kita harus hilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia dan insya Allah kita akan hilangkan radikalisme, ekstremisme dan terorisme," jelasnya.

Ketua Umum Partai Gerindra, itu yakin rakyat Indonesia tidak akan melakukan tindakan kriminal jika dalam kondisi yang makmur atau tercukupi kebutuhannya. 

"Keyakinan saya, kalau sudah makmur, kalau sudah adil, sudah tidak ada kelaparan dan tidak ada keputus asaan terhadap masa depan, pekerjaan bisa didapat dengan layak, tentunya kalau orang-orang yang katakanlah di luar nalar sehat masih mau menimbulkan kekerasan ya itu namanya sudah kriminal, itu harus dengan penegakan hukum yang tegas," ungkap Prabowo.

"Tapi intinya cukup dengan waktu kita harus membawa kemajuan ekonomi secepat-cepatnya kepada rakyat kita, itu jawaban saya," tutup Prabowo.

Prabowo hadir sebagai capres dalam dialog tersebut. Ini adalah Diskusi Publik Muhammadiyah bersama capres-cawapres yang terakhir. Sebelumnya pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar sudah digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sedangkan Ganjar Pranowo – Mahfud MD digelar di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tapi Prabowo tidak didampingi cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya