Pantun Gemoy Abdul Mu'ti Untuk Prabowo Subianto: Calon Presiden yang Sangat Yahud
- tvMU
Jakarta - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti, melontarkan sebuah pantun untuk calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto. Melalui pantunnya, Abdul Mu'ti menyebut Prabowo calon presiden paling yahud.
Adapun pantun itu disampaikan Mu'ti, setelah Prabowo memaparkan visi-misi dan program unggulan pasangan Prabowo-Gibran secara singkat dalam Diskusi Publik Muhammadiyah, di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat, 24 November 2023.
Awalnya, Mu'ti menyanjung orasi yang disampaikan Prabowo dalam diskusi publik itu. Menurutnya, orasi Prabowo sangat luar biasa.
"Saya terkesima betul dengan orasinya Pak Prabowo yang luar biasa itu, karena itu ada pesan ‘Pak Mu'ti kasih pantun dong buat Pak Prabowo’," kata Mu'ti di Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Setelah itu, Mu'ti lantas mengungkap pantun yang dibuatnya khusus disampaikan untuk Prabowo Subianto:
"Amerika negeri koboy,
Negeri produsen film Hollywood,
Pak Prabowo menang gemoy,
Calon presiden yang sangat yahud," bunyi pantun dari Abdul Mu'ti.
Seperti diketahui, PP Muhammadiyah sebelumnya telah menggelar Dialog Publik dengan dua pasangan capres-cawapres lainnya yakni Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Universitas Muhammadiyah Surakarta, serta Ganjar Pranowo – Mahfud MD di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Kali ini, giliran Prabowo Subianto yang hadir dalam Dialog Publik tersebut. Namun, kehadiran Prabowo tak didampingi oleh cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka, yang menghadiri acara lain di Mojokerto, Jawa Timur.
Adapun dalam Dialog Publik ini, ada lima panelis yang disiapkan. Mereka di antaranya:
- Prof.Syafiq A Mughni, MA,Ph.D (Bidang Keagamaan dan Hubungan Luar Negeri)
- Dr.dr. Sukadiono, MM (Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
- Prof. Dr. Nazaruddin Malik, SE.,M.Si (Bidang Ekonomi dan Investasi)
- Prof. Nurul Barizah, S.H.,LL.M.,Ph.D (Bidang Perempuan Hukum dan HAM),
- Dr. Suko Widodo. Drs.,M.Si (Bidang Pendidikan Kebudayaan dan Politik)