Ketua TPN Ganjar-Mahfud Jawab Kritikan Anies: IKN Itu Menggambarkan Masa Depan Indonesia

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, Arsjad Rasjid.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD, yaitu Arsjad Rasjid, menjawab kritikan Capres Anies Baswedan terhadap Ibu Kota Nusantara atau IKN. Anies menyebut jika pembangunan IKN bertujuan pemerataan, itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru. Bahkan menurut Anies, menimbulkan ketimpangan dengan daerah di sekitarnya.

PKS Ucapkan Selamat ke Anies, Pramono-Rano Berhasil Unggul di Pilkada Jakarta

Arsjad menyebut, bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan bentuk perwujudan bahwa pemerintahan Indonesia tidak hanya berpusat di Jawa atau yang kerap disebut Jawa sentris. Menurutnya, pemindahan ibu kota baru dari Jakarta ke Kalimantan Timur ini justru merepresentasikan Indonesia sentris. 

"IKN itu simboliknya dan IKN itu menggambarkan masa depan Indonesia pada tahun 2045 nanti yang dibangun dari sekarang," ujar Arsjad dalam konferensi persnya di Markas TPN, di Gedung High End, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Kamis, 23 November 2023.

Anies Sebut Situasi Pilkada 2024 Tenang: yang Rame Itu Sosmed

Arsjad Rasjid mengatakan, bahwa pemindahan Ibu Kota Negara itu juga tak akan membawa seluruh perekonomian yang berpusat di Jakarta, ke Kalimantan Timur. Justru, lanjut dia, fokus utama yang sejalan dengan TPN Ganjar-Mahfud sendiri adalah bagaimana memastikan pembangunan dan pemerataan ekonomi di Indonesia. 

Anies Telepon Pramono usai Pantau Quick Count, Langsung Ucapkan Selamat?

"Makanya kami fokus ke ekonomi dan kepastian hukum karena ini sangat related sekali, sangat bersentuhan (dengan Ganjar-Mahfud)," kata dia. 

DIa menjelaskan, bahwa kemakmuran dan keadilan dapat diwujudkan dengan adanya kepastian hukum. Dengan begitu, pengembangan ekonomi yang lebih besar dan tinggi dapat meminimalisir jarak ketimpangan yang terjadi. Sehingga pemerataan ekonomi yang dicita-citakan juga dapat tercapai. 

"Jadi pemerataan, juga bersama naik kelas bersama. Di sisi itulah yang paling penting untuk kita," kata dia. 

Sebelumnya, pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, hadir dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah yang digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Rabu, 22 Maret 2023. 

Dialog yang dihadiri belasan ribu warga Muhammadiyah itu, capres Koalisi Perubahan itu mengkritisi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digagas Presiden Jokowi. Menurut Anies, ketika tujuan membangun kota baru dan Ibu Kota baru IKN dengan alasan pemerataan maka hal tersebut tidak menghasilkan pemerataan yang baru.

“Mengapa? Karena itu akan menghasilkan kota baru yang timpang dengan daerah-daerah yang ada di sekitarnya,”kata Anies di depan belasan ribu warga Muhammadiyah yang memadati Edutorium UMS pada Rabu, 22 November 2023.  

Sehingga, menurut mantan Rektor Universitas Paramadina itu pembangunan ibu kota baru tidak akan memeratakan pembangunan kota lainnya. Lantas ia pun memberikan solusi jika ingin memeratakan pembangunan maka bangunlah kota kecil menjadi menengah dan kota menengah menjadi kota besar dan seterusnya.

“Kalau mau memeratakan Indonesia maka bangun kota kecil menjadi menengah, kota menengah menjadi besar di seluruh wilayah Indonesia. Bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan,” tegasnya.

Pasalnya dengan membangun satu kota di tengah hutan, disebutkan Anies, sesungguhnya akan menimbulkan ketimpangan yang baru. Oleh sebab itu, pembangunan ibu kota baru itu harus dikaji kembali agar tujuan yang setara bisa tercipta.

“Jadi sekali lagi nih antara tujuan dengan langkah yang dikerjakan itu tidak nyambung. Nah kami melihat di sini problem karena itu harus dikaji secara serius karena tujuan kita seperti yang kita sampaikan tadi Indonesia yang setara, Indonesia yang merata,” kata dia.

“Argumennya sama tapi menurut kami langkahnya bukan membangun dengan satu kota, tapi membesarkan semua kota yang ada di Indonesia,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya