Abraham Samad hingga BW Masuk Timnas Amin, Syaugi Alaydrus: Beliau-beliau Ingin Gabung
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Pasangan capres dan cawapres nomor urut dua Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) merilis susunan tambahan Timnas Pemenangannya untuk Pilpres 2024. Dari nama tambahan itu ada sederet tokoh seperti dua mantan pimpinan KPK yaitu Abraham Samad dan Bambang Widjojanto alias BW.
Kapten Timnas Anies Amin, Muhammad Syaugi Alaydrus menjelas ada kemauan tersendiri dari Samad dan BW untuk gabung dalam Timnas Amin.
Syaugi menyebut mereka bergabung sesuai dengan kemauan hati tanpa ada paksaaan apapun.
"Kita ini semua udah disampaikan bahwa ini adalah bekerja dengan hati. Jadi, beliau-beliau itu memang melihat situasi yang ada, sehingga beliau-beliau memang pengen bergabung pada tim ini," kata Syaugi di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan pada Rabu 22 November 2023.
Abraham Samad
- ANTARA Foto/Galih Pradipta
Dia menuturkan dengan bergabungnya Abraham dan BW itu diharapkan bisa menjadikan hal yang baik. Harapan tentunya duet Amin bisa memenangi Pilpres 2024.
"Mudah-mudahan dengan bergabungnya beliau itu di tim ini membawa kita semua berbuah menjadi yang lebih baik. Itu bener-bener tercipta apabila pasangan Amin ini terpilih jadi presiden," ujar eks Kabasarnas tersebut.
Sebelumnya, pasangan Amin bersama petinggi timsesnya kembali mengumumkan sejumlah naa baru masuk dalam jajaran Timnas Pemenangan. Salah satu tokoh yang bergabung adalah eks Ketua KPK Abraham Samad. Lalu, ada juga mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto alias BW.
Samad diproyeksikan masuk dalam daftar anggota Dewan Pakar Timnas Amin. Selain itu, ada juga pakar hukum tata negara, Refly Harun yang juga masuk bagian anggota Dewan Pakar. Lalu, BW masuk jajaran Anggota Dewan Pakar.
Nama mereka resmi diumumkan masuk dalam Timnas Amin di di Rumah Perubahan, Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat.
5 Pimpinan Terpilih, IM57 Institute: Tak Ada Komitmen DPR Kembalikan Reformasi KPK
IM57+ Institute menilai bahwa DPR RI dalam memilih lima pimpinan KPK ini tidak memikirkan komitmennya dalam mereformasi KPK.
