Anies Sebut Indeks Kebebasan Pers Menurun: Integritas jadi Prioritas Utama di Pemerintahan
- tvMU
Jakarta – Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan menyebut saat ini demokrasi di Indonesia telah menurun. Dia menjelaskan banyak kemunduran yang dialami Indonesia terkait kegiatan kenegaraan dan demokrasi.
Menurut dia, hal itu dimulai dari menurunnya angka indeks kebebasan pers di Indonesia.
"Indeks kenegaraan kita menurun dari 2015 ke 2022, indeks kebebasan pers menurun, indeks persepsi korupsi menurun," kata Anies di Unversitas Muhammadiyah Surakarta, Rabu 22 November 2023.
Anies menuturkan integritas akan jadi prioritas utamanya saat terpilih dalam Pilpres 2024. Bagi dia, integritas jadi hal utama dalam menjalankan pemerintahan.
"Karena itu kita akan berencana insya Allah agar integritas menjadi prioritas utama dalam menjalankan pemerintahan. Mengembalikan integritas menjadi pegangan," jelas eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Capres cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menghadiri dialog Muhammadiyah
- tvMU
Dia pun bercerita soal anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPPUPKI). Kata Anies, saat itu seluruh raja hingga kiai di Tanah Air percaya kepada mereka. Alasannya, Anggota BPPUPKI punya integritas yang bisa menjamin.
"Para sultan para sunan para raja di seluruh Indonesia disuruh untuk kami ikut karena mereka melihat pendiri-pendiri republik ini adalah orang-orang berintegritas yang melampaui kepentingan dirinya sehingga dipercaya secara tanpa syarat, kepercayaan tanpa syarat dan kepercayaan tanpa syarat itu memberikan orang memberikan apa saja," ujar Anies.
Anies Baswedan mengklaim bahwa dirinya bersama dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memasukkan visi misi untuk setiap daerah yang ada di Indonesia. Menurut dia, hal itu dilakukan demi meratakan setiap kebijakan untuk masing-masing daerah.
Dia bilang demikian saat diberi kesempatan untuk melakukan pidato pada dialog publik di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rabu 22 November 2023.
"Jadi, pendekatannya berubah dari pertumbuhan semata-mata menjadi pemerataan dari keberlanjutan. Jangan sampai kita tidak juga fokus pada satu dua sektor kita menginginkan sektor dan teritorial, sektor dan kawasan," ujar Anies.
Anies menyebut visi-misi diterapkan pada masing-masing wilayah itu karena kebutuhan setiap daerah mempunyai perbedaan. Kata dia, tujuannya agar semua bisa merasakan kebijakan yang merata.
"Kita membutuhkan pembangunan di Sumatera. Beda dengan di Kalimantan. Beda dengan Sulawesi. Beda dengan di Nusa Tenggara. Beda dengan di Papua.
Dia bilang hanya pasangan Amin yang punya visi misi yang membelah jadi per sektor dan kawasan.
"Apa agenda untuk Sumatera, apa agenda untuk Kalimantan, apa agenda untuk Jawa, apa agenda Nusa Tengggara, apa agenda untuk Papua," tuturnya.
