DPR Kutuk Serangan ke RS Indonesia di Gaza, Sebut Israel Melakukan Kejahatan Perang

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid
Sumber :
  • DPR RI

Jakarta - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengutuk keras serangan Israel yang merusak Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, Senin, 20 November 2023.

Israel Hanya Izinkan 30 Truk Bantuan per Hari untuk 2 Juta Warga Gaza yang Kelaparan

"Kami mengutuk keras kejahatan yang dilakukan oleh Israel dengan membombardir dan mengepung Rumah Sakit Indonesia di Gaza, hingga menewaskan 12 tenaga kesehatan Palestina," kata Meutya Hafid dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Meutya mengatakan Israel telah melanggar konvensi bahwa orang sakit dan terluka, staf medis, rumah sakit, serta fasilitas medis harus dilindungi saat perang. "Israel jelas melakukan kejahatan perang di Gaza," katanya.

PBB Ingatkan Negara Pemasok Senjata dalam Konflik Harus Tanggung Jawab

Tangkapan layar tank-tank Israel mengepung RS Indonesia di Gaza

Photo :
  • Al Arabiya

Dia mendesak kejahatan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza harus segera dihentikan bagaimana pun caranya.

Meutya Hafid: 11 Pegawai Komdigi Dinonaktifkan Terkait Judi Online, Kemungkinan Bertambah

Indonesia telah berupaya melalui Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dewan Keamanan PBB, Sidang Darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC, hingga melakukan pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

"Upaya itu dalam rangka meminta dukungan gencatan senjata di Gaza. Namun, Israel terus melakukan serangan secara membabi buta terhadap rakyat Palestina di Gaza," kata Meutya.

Dia menilai ada cara lain yang bisa dilakukan dunia internasional dalam menekan Israel.

VIVA Militer: Serangan udara militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • independent.co.uk

Cara itu pernah dilakukan saat menghentikan sistem apartheid di Afrika Selatan pada tahun 1990-an; di mana saat itu tidak hanya berasal dari dalam negeri Afrika Selatan, tetapi juga ada tekanan dari dunia internasional.

"Indonesia bisa menjadi pencetus dan membawanya ke dunia internasional; dan bila gerakan internasional menekan Israel semakin meluas, maka bisa terjadi game changer yang hasilnya bisa sangat positif bagi masyarakat Palestina, baik di Gaza maupun di Tepi Barat," ujar Meutya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya