Jelang 2024, FMMP Ingatkan Elite Politik Tak Pakai Cara Kotor untuk Menang
- Dok. VIVA
Jakarta – Forum Mahasiswa Merah Putih (FMMP) telah mengadakan Pelantikan Pengurus dan Rapat Kerja Nasional Masa Khidmat 2023-2025 di Gedung Komisi Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI Jakarta pada Sabtu 18 November 2023 kemarin.
Menjelang kontestasi Politik Elektoral 2024, mahasiswa yang mengemban amanah sebagai kaum intelektual seharusnya mempunyai komitmen persatuan dan kesatuan. Tujuannya, cita-cita para pejuang kemerdekaan dan demokrasi terus dijaga dan dirawat di setiap regenerasi.
Dewan Penasihat FMMP Dimas Prayoga berkesempatan melantik kepengurusan FMMP masa khidmat 2023-2025. Dalam sambutannya, dia memberikan apresiasi kepada pengurus.
"Saya berharap FMMP terus menjadi wadah bagi generasi Z dan milenial dalam menuangkan kreativitasnya," katanya yang juga sebagai founder.
Senada, Dewan Pembina FMMP Abdul Hakim El mengatakan FMMP harus tetap eksis dan progresif. Menurut dia, dalam dua tahun terakhir, FMMP konsisten dalam menyuarakan kepentingan masyarakat.
"Hal ini menjadi penanda bahwa FMMP setara dengan organisasi lainnya yang terhimpun dalam Cipayung Plus," ungkap Abdul.
Sementara itu, Koordinator Nasional FMMP periode 2023-2025 Pangeran Alfayed mengatakan para elite politik terus mencampuri kepentingan politik dengan cara tak terpuji.
“Dalam hiruk pikuk kontestasi menuju 2024, para elite politik semakin gencar mencampuradukkan kepentingan politik dengan cara yang kotor sekalipun, ditandai dengan adanya putusan MKMK yang memberikan hukuman sanksi etik kepada Anwar Usman," katanya.
Karena itu, FMMP harus hadir mendobrak politik dinasti yang berpotensi meruntuhkan The Guardian Of Democration
Sekertaris Nasional FMMP periode 2023-2025 Aldi Hidayat menambahkan forum ini tetap konsisten menyuarakan kebenaran dan berinovasi demi terwujudnya wadah organisasi yang progresif.Â
"Dalam ikhtiar berkontribusi untuk mewujudkan peningkatan SDM yang unggul guna menyongsong Indonesia Emas," tuturnya
Diketahui, agenda ini dihadiri oleh Dewan Pembina Abdul Hakim El serta Dewan Penasihat Dimas Prayoga dan Novan Ermawan, serta beberapa tokoh nasional lainnya.